Kalian Suka Baca FF Suzy Berpasangan Dengan Siapa ?? ^_^

Kamis, 30 Juli 2015

Stupid Cupid ( FF MyungZy )

  7 comments    
categories: 
Stupid Cupid copy
Cast : Bae Sooji I Kim Myungsoo I
Other : Cho Chae Won I Choi Minho I Kang Minhyuk I Jung Soojung
Genre : School Life
Length : Vignette
FF BY : ochadreamstories.wordpress.com
Poster & Storyline : Rosaliaaocha
**
“I’m Not Stupid, It’s Just a Destiny!”
**
Sooji menatap selembar kertas ujian miliknya yang baru saja dibagikan wali kelasnya. Dia meratapinya dengan wajah menyedihkan. Seperti biasanya… Terlalu biasa bagi kedua sahabat Sooji yang duduk di depan dan kiri Sooji.
“Kapan aku seperti Chae Won? Atau minimal dirimu, Soojung-ah…” Ucap Sooji dengan bibir yang mengerucut.
“Kan sudah kubilang jangan urusi orang lain! Urusi dulu nilai-nilaimu!” Sahut Soojung gemas.
“Itu kan pekerjaanku, Jung Soojung! Itu menyenangkan, mendapat pahala, juga mendapat uang. Kapan lagi? Huaaa… tapi kenapa aku bisa lupa kalau ada ujian ini!”
Sooji menghempaskan wajahnya di atas meja. Merutukki dirinya sendiri dengan tangisannya. Chae Won yang duduk di sisi kirinya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Sooji yang memang sudah selalu seperti itu setiap kali dia mendapatkan nilai buruk di ulangannya. Ah, tidak mungkin tepatnya di setiap ulangan dia memang begitu.
“Sooji-ya.” Panggil Chae Won yang baru saja mendapat ide agar sahabatnya itu tak lagi menangis. “Aku ingin makan ram…”
CALL! KITA MAKAN RAMYUN BIBI OH!”
Soojung menatap Chae Won dengan tatapan membunuhnya. Dia sedang menjalani diet ketatnya dan tak boleh makan ramyun. Tapi jika dua sahabatnya makan ramyun dia harus bagaimana? Dia hanya takut tergoda nanti!
**
“Berpacaran itu menyenangkan.” Ucap Soojung yang sibuk dengan segelas air putih juga potongan buah yang dipesannya di kantin sekolah. “Kalian berdua harus merasakannya juga. Diperhatikan, dikirimi pesan, diantar jemput. Bukankah itu menyenangkan?”
Sooji dan Chae Won sama-sama menatap Soojung. Bedanya, jika Sooji menatap dengan tatapan berbinar, sementara Chae Won menatapnya dengan tatapan malas.
“Aku ingin. Tapi kau tahu? Setiap pria yang mendekatiku bukan untuk mengajakku kencan.” Keluh Sooji dan dihadiahi tawa oleh Soojung.
“Jelas. Dia hanya ingin kau mencoblangi mereka dengan target mereka. Hahaha tapi bukankah itu pekerjaanmu, Sooji Cupid.”
Arraseo. Tapi aku juga ingin merasakan pacaran. Apalagi sekarang aku sedang tak ada job.”
“Kau berkata seolah kau punya pekerjaan besar saja. Ckckck…”
“Aissh… kau tidak tahu saja.”
Namun, pembicaraan mereka terhenti begitu Chae Won membulatkan matanya ke satu titik di mana dua orang pria baru saja berjalan ke arah satu tempat duduk. Di tambah kedua pipi gadis itu yang memerah, menyebabkan kedua temannya menatapnya curiga sektika.
“Kau menyukainya?” Tanya Sooji yang sudah cukup ahli membaca mimik wajah orang yang tengah jatuh cinta.
N… ne? Aniya!”
Geotjimal. Jelas-jelas kau menyukainya!”
Omo! Uri Wonnie akhirnya menyukai seseorang! Yaah… ini benar-benar daebak!” Seru Soojung heboh.
“Kenapa kau tak menceritakannya pada kami kalau kau suka dengan seseorang!”
“Lalu membiarkan kalian mengejekku setiap hari atau heboh seperti ini? Tidak-tidak. Jangan anggap serius! Aku cuma sedikit tertarik. Tidak lebih.” Sahut Chae Won bohong.
Soojung dan Sooji tentu saja tak menggubrisnya. Mereka kini sibuk mengintai pria yang disukai Chae Won itu. Bagi mereka ini adalah sesuatu yang langka dan tak boleh terlewatkan.
“Yang mana yang kau sukai? Kiri atau kanan?” Tanya Sooji merujuk pada dua orang pria yang duduk beberapa meja di depan mereka.
“Apa yang mau kau lakukan memangnya?”
“Apalagi? Tentu saja melakukan pekerjaanku. Jika berhasil, kau harus menraktirku! Otte?” Sahut Sooji semangat.
Chae Won dengan cepat menggelengkan kepalanya. Meski dia harus akui kehebatan Sooji setiap mencomblangi teman-temannya, tapi memintanya langsung untuk mencomblangi dirinya adalah sesuatu yang memalukan.
“Ayolah, Chae Won-ah! Kapan lagi eoh?” Bujuk Soojung. “Aku janji akan merahasiakannya. Tidak akan heboh sendiri.”
Chae Won mendesah pelan. Meski dia tak menjamin apa yang dikatakan Soojung akan dilakukan gadis itu. Tapi mengingat betapa keras kepala-nya kedua sahabatnya itu, Chae Won mengalah.
“Yang memakai jaket bernomor 13.” Sahut Chae Won malu-malu dan secepat mungkin. Lalu dia beranjak dari sana dan pergi meninggalkan Sooji dan Soojung.
Assa! Target sudah ditentukan!”
“Sooji, kuserahkan ini padamu!”
Geurom!”
**
“Kenapa tidak bolos dulu, sih?”
Seorang pria bermata tajam menatap malas ke arah pria dengan mata bulat yang duduk di sampingnya.
“Tidak bisa. Hari ini ada ulangan. Kau lupa? Hatcchiii…”
“Ugh… mengerikan. Flu-mu mengerikan, Choi Minho!”
“Hmm… besok kukembalikan jaketmu.”
Ne, harus dicuci dulu! Aku tak mau terkena virusmu!”
Aissh… menyebalkan.”
“Salah sendiri. Sudah tahu sakit bukannya membawa jaket!”
**
Sooji berjalan sambil membolak balik halaman di sebuah buku kecilnya. Buku kecil yang paling berharga karena menunjukkan berbagai fakta tentang ‘target’-nya. Termasuk targetnya yang baru. Dia sudah memastikan jika Chae Won menyukai si pemilik jaket bernomor 13 yang dilihatnya di kantin tempo hari. Setelah hari itu, Sooji bertanya ke sana kemari untuk mengetahui detail pria itu.
“Kim Myungsoo. Sunbae tingkat terakhir. Masuk dalam tim sepak bola sekolah. Dia itu dingin, selalu sinis pada yeoja, tidak ramah, sulit didekati. Astaga! Bagaimana cara mendekatinya? Apa ada pria macam ini? Kenaa sulit didekati yeojaSolma… dia tidak normal?”
Sooji menutup bukunya dengan segera. Membulatkan matanya tak percaya sesaat setelah sebuah kesimpulan terlintas di pikirannya.
“Apa maksudmu tidak normal?”
Sooji kembali menegakkan tubuhnya lalu menoleh ke belakang. ke arah suara yang menginterupsi keterkejutannya barusan.
N… ne?”
“Apa maksudmu aku ‘tidak normal’? Dan kenapa kau mencari tahu tentangku?”
“K… kau… Kim Myungsoo?”
Eoh.… Aku Kim Myungsoo, wae?”
Sooji meneguk salivanya. Bisa-bisa rencananya gagal total jika si ‘target’ tahu apa maksudnya.
A… ani sun…. sunbae? A… aku… a… aku hanya… ha… hanya… SUNBAE LIHAT ADA SEPATU TERBANG!”
Sooji menunjuk ke sembarang arah dan seketika berhasil membuat Myungsoo ‘target-nya’ itu menoleh ke arah yang ditunjuk Sooji. Lantas secepat kilat Sooji melarikan diri dari hadapan Myungsoo.
“Sepatu terbang? Harusnya aku tak percaya itu! Ck… geu yeoja…”
**
Sooji memasukki kelasnya dengan nafas tersengal gara-gara lari terburu-buru sebelum Myungsoo kembali menangkapnya dan dia ketahuan sedang menguntit pria itu.
“Ada apa?” Tanya Chae Won yang melihat Sooji seperti orang yang baru saja lomba marathon.
“Aku hampir ketahuan. Tapi untunglah aku berhasil kabur! Astaga… dia benar-benar menyeramkan. Bahkan aku tak merasakan aura-nya saat dia berdiri di belakangku.”
Nugu?”
Geu oppaOppa-mu itu, Chae Won-ah!” Sahut Sooji dengan nada menggoda. “Kau harus menraktirku makan sashimi jika berhasil karena ini butuh perjuangan.”
Chae Won hanya tersenyum tipis. Tapi membayangkan dia bisa bersama pria pujaannya cukup membuat jantungnya berdegup tak karuan.
“Jadi kau sudah tahu tentangnya?” Sela Soojung yang baru saja datang.
“Hmm… Namanya Kim Myungsoo, dia salah satu anggota tim sepak bola sekolah. Tapi dia itu sangaaaat dingin dan sulit didekati yeoja-yeoja.
“Kim Myungsoo? Setahuku marganya Choi.” Ucap Chae Won. “Tapi aku tak tahu jelas namanya. Hanya beberapa fans-nya meneriakan dia saat bertanding. Dia dijulukki CharismaChoi. Memang dia salah satu anggota tim sepak bola sekolah juga. Bahkan MVP-nya.”
Jinjja? Mungkin kau salah.” Sahut Sooji.
“Aku khawatir kau yang salah. Ingat terakhir kali kau salah mencomblangi orang? Kau mencomblangi Naeun dengan Jongin, padahal dia suka dengan Taemin. Ckckck…”
“Itu salahnya karena mereka mirip! Bukan salahku kan?” Dengus Sooji.
“Ya sudah kau lanjutkan saja! Kalau salah kau yang tanggung malu nanti!” Kesal Soojung. “Ah ya, uri oppa juga masuk tim sepak bola sekolah. Bagaimana kalau kita tanyakan padanya saja? Atau Chae Won-ah, kau ikut denganku saja saat latihan? Otte?
N… ne? A… andwe! Maldo andwe. Aku tak berani.”
“Eissh… jangan sombong dan mencuri pekerjaanku, Jung Soojung! Aku takkan membiarkannya! Chae Won-ah jangan ikut sebelum aku berhasil menjodohkanmu dengannya! Arraseo?”
“Siapa yang berniat mencuri pekerjaanmu hah? Aku tak tertarik! Aku hanya ingin membantu Wonnie!”
“BOHONG!”
“BENAR!”
“BOHONG!”
“YAK!”
Chae Won hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya itu bertengkar. Ini bukan yang pertama jadi dia tak kaget. Toh mereka tidak akan saling mencakar atau menjabak, hanya saling menarik urat sampai tenggorokkan mereka akhirnya kering.
**
Sooji sudah memasukkan sebatang coklat juga selembar surat di dalam loker milik Kim Myungsoo. Ini usaha pertamanya untuk menarik hati pria itu agar bisa penasaran pada sosok si pembuat surat.
“Ini langkah pertama. Kuharap berhasil!”
Sooji menutup pintunya dengan sebuah senyuman lebar membayangkan jika usahanya berhasil. Namun begitu berbalik, dia terkejut karena melihat si pemilik loker sudah muncul di depannya.
Sun… sunbae?”
Myungsoo membuka lokernya lalu mengambil sesuatu dari sana. Dua benda yang semula diletakkan Sooji di lokernya.
“Aku tak suka makanan manis.” Lantas Myungsoo melempar coklat itu ke dalam tong sampah terdekatnya. “Dan aku tak suka membaca surat picisanmu!” Dan Myungsoo merobek surat itu lalu dibuangnya juga ke tempat sampah.
Sooji mendengus kesal dan berjalan pergi dari Myungsoo. Namun baru beberapa langkah dia kembali berbalik ke arah Myungsoo dan berteriak cukup keras.
“AKU TAKKAN MENYERAH SUNBAE! BAE SOOJI TAK PERNAH GAGAL!”
Myungsoo tersenyum miring mengejek mendengar teriakan Sooji yang membuatnya ikut menjadi bahan tontonan para siswa yang berlalu lalang di sekitar tempatnya berdiri kini.
**
Hari berikutnya, Sooji tetap mengirimi Myungsoo dengan surat-surat yang dibuatnya atas nama Chae Won. Namun, saat Sooji melihat dari jauh, lagi-lagi surat-surat itu dirobek dan dibuang oleh Myungsoo.
Aissh… pria itu tak tahu arti perjuangan, ya? Tidak menghargai sekali? Padahal aku sudah capek mencari di internet hingga kuota-ku habis untuk menulis surat dengan kata-kata yang indah setiap hari.” Gerutu Sooji kesal.
“Siapa suruh mengirimiku surat memangnya?”
Sooji meneguk salivanya. Dia membalik badannya, kembali melihat sosok Myungsoo di hadapannya.
Sun… sunbae?”
“Sudah kubilang kan aku tak suka dengan surat picisanmu? Daripada kau kehabisan kuotamu dan menggerutu, lebih baik hentikan hal itu! Sama sekali tak berguna!”
Sooji meradang. Meski sudah banyak pria yang dihadapinya, tapi baru kali ini ada yang menghina perjuangannya seperti ini. Tentu saja dia tak terima.
SUNBAE! Kau benar-benar keterlaluan! Kau tidak tahu bagaimana perjuangan seseorang yang menyukaimu hah? Setidaknya kau harus menghargai usaha mereka mendekatimu! Kau pikir mudah mengungkapkan isi hatinya padamu? Memang seharusnya pria sepertimu itu tidak usah disukai oleh siapapun!”
Myungsoo tertegun di tempatnya menatap Sooji yang pergi dengan bibirnya yang mengerucut kesal.
Kyeopta…” Gumam Myungsoo sambil menyunggingkan senyumannya yang tak biasa.
**
Sooji mengacak rambutnya frustrasi. Dia merasa dirinya telah gagal kini. Padahal ini baru tahap pertamanya. Tapi kenapa jadi begini. Apa yang harus dia katakan pada Chae Won kelak? Reputasinya sebagai cupid kini benar-benar sudah tak bisa dipercaya lagi. Kenapa mencomblangi sahabatnya sendiri sulit sekali?
Ani-ani… Bae Sooji tidak boleh menyerah. Aku harus minta traktiran tambahan pada Chae Won saja. Dan ini akan berhasil.”
Sooji fokus pada layar ponselnya. Dia sedang mencari sebuah cara di internet untuk meluluhkan hati Myungsoo atau setidaknya membuat pria itu lebih mudah untuk didekati. terlebih untuk gadis seperti Chae Won yang juga terkesan kaku.
“Kenapa ini begitu sulit? Bagaimana kalau aku ketahuan lagi? Bagaimana????”
**
Sementara itu di tempat lain…
“Kenapa belanjaannya sebanyak ini?”
Chae Won menggerutu kesal lantaran ibu-nya mendadak menyuruhnya belanja bulanan sendirian sehabis pulang sekolah. Harusnya dia pergi bersama kakak laki-lakinya, tapi oppa-nya itu sekarang sedang sibuk melihat game terbaru di toko game sementara dirinya sendirian di supermarket.
“Awas saja Cho Kyuhyun itu!” Geram Chae Won kesal.
Chae Won mengangkat dua kantung besar belanjaannya. Bobotnya dia rasa mencapai setengah dari bobot tubuhnya? Mungkin berlebihan, tapi yang jelas amat sangat berat.
“AUCH!”
Chae Won terlonjak saat dia meletakkan sembarangan barang belanjaannya dan seketika seseorang memekik di sampingnya. Dia tak tahu jika belanjaannya mengenai kaki seseorang.
“Ma… maaf.”
Chae Won semakin terkejut begitu mengetahui siapa yang menjadi korban belanjaannya barusan.
Ne, gwaenchana. Paling hanya memar sedikit.”
“A… aku… aku benar-benar minta maaf.. Sun.. sunbae.”
Sunbae? Oh, kau satu sekolah denganku?”
N… ne.”
“Siapa namamu?”
“Cho Chae Won imnida. Dari tingkat 1.”
“Ahh… anak baru rupanya. Pantas masih asing bagiku. Aku Choi Minho, dari tingkat akhir. Kau sendirian?”
Chae Won mengangguk lemah. walau sebenarnya dia tak sendirian juga tapi kakak-nya tidak bisa diandalkan jika dalam keadaan seperti ini. Haruskah dia berharap sunbae-nya yang satu ini menolongnya?
“Biar kubantu sampai naik taksi.”
Chae Won tersenyum lebar begitu melihat Minho mengangkat dua kantung besar belanjaannya itu. Tak hanya itu, kedua pipinya pun memerah dan jantungnya sudah berdegup tak karuan sejak interaksi pertamanya dengan sosok Minho.
**
Sooji melirik ke kanan dan kirinya. Hari ini dia sengaja bangun sangat pagi untuk mengendap-endap di lorong siswa tingkat akhir. Lantas memasukki salah satu kelas yang diyakininnya sebagai kelas Kim Myungsoo, targetnya.
“Kali ini harus berhasil. Setidaknya dia harus membuka kado-nya, menyimpannya, dan membaca pesannya. Astaga Bae Sooji kau pintar sekali!” Gumam Sooji setelah meletakkan sebuah kotak berpita di meja milik Myungsoo.
Tak beberapa lama, beberapa siswa sudah mulai berdatangan. Termasuk Kim Myungsoo dan dia cukup terkejut melihat sebuah kado berukuran sedang di atas mejanya.
“Dari siapa itu? Woah… kau mendapat sebuah kado, Kim Myungsoo!” Seru Minhyuk.
Molla.”
“Coba saja buka! Atau aku yang buka!” Ucap Minho yang mencoba mengambil kado itu dari tangan Myungsoo namun tentu saja tidak dibiarkan oleh Myungsoo.
“Ini milikku, Choi Minho! Biar aku yang membukanya!”
Myungsoo membukanya perlahan-lahan. Memberikan rasa penasaran juga bagi kedua temannya.
“Kupikir apa.” Ucap Minho setelah melihat apa yang ada di dalam kotak.
“Kotaknya besar tapi isinya hanya itu? Ckckck…” Sahut Minhyuk yang tak percaya.
Myung mengangguk setelah mengeluarkan semua isi kotak yang sebagian hanyalah robekan-robekan kertas.
Pick gitar dan sebuah kartu ucapan.” Sahut Myungsoo mengeluarkan dua benda yang menjadi ‘hadiah’ sungguhannya.
Grep… Minho mengambil kartu ucapannya dari tangan Myungsoo, membukanya dan terkekeh usai membacanya lebih dulu.
Sunbae, aku menyukaimu. Aku tahu kau pasti terkejut, tapi aku sungguh-sungguh mengatakannya. Aku harap kau mau bertemu denganku dan saling mengenal satu sama lain lebih jauh.” Ucap Minho yang membacakan keras-keras isi dari kartu itu.
“Woah… woah… kau mempunyai penggemar rahasia! Lalu apa yang akan kau lakukan?”
“Tidak ada.” Sahut Myungsoo lalu mengantungi pick gitar hadiahnya juga kartu yang ada di tangan Minho. “Aku sudah tahu siapa orangnya.”
Myungsoo tersenyum simpul dan membuat kedua temannya keheranan.
**
“YAAAA!!! MALDO ANDWE!” Teriak Sooji di kelas.
“Ada apa?” Tanya Soojung heran.
Eotteoke? Aku lupa mencantumkan namamu di kartunya! Huaaa… Bae Sooji jinjja neo pabbo yeoja! Astaga, bagaimana ini????”
“Kartu?”
“Nama?”
Chae Won dan Soojung saling bertatapan satu sama lain. Menunjukkan keheranan mereka sekali lagi dengan Bae Sooji dan tingkah ajaibnya.
“Apa yang kau lakukan memang?” Tanya Chae Won heran.
“Aku memberikan sunbae yang kau sukai hadiah dan kartu ucapan. Tapi aku lupa memberikan namamu di sana. Aissh eotteoke???”
“Kau masih melakukannya?” Sahut Soojung.
Geurom! Aku akan melakukannya sampai kalian berkencan!” Tunjuk Sooji pada Chae Won dengan berapi-api.
“Sepertinya tidak akan pernah terwujud.” Sahut Chae Won yang membuat Sooji mengerutkan dahinya. “Kau salah orang, Bae Sooji.”
NE? MAksudmu? Bukan Kim Myungsoo???”
Chae Won menggeleng.
“Lalu? Bukankah pemilik jaket no.13?”
“Aku tak tahu itu miliknya, tapi yang jelas bukan dia. Aku sudah tahu nama sunbae itu. Dan itu bukan Kim Myungsoo!”
Sooji melongo mendengar penuturan Chae Won barusan. Masalahnya kini jauh lebih besar lagi sepertinya.
“Bae Sooji, neo gwaenchana?” Tanya Soojung yang melihat Sooji terdiam di tempat duduknya dengan mulut menganga lebar dan kedua matanya yang membulat.
**
Sooji membuka lokernya dengan lesu. Dia sudah gagal karena salah orang. Harusnya dia memastikan dulu sebelum memulai aksi-nya. Terlebih klien-nya kali ini adalah sahabat baiknya sendiri. Dia jadi merasa bersalah walaupun Chae Won bilang tidak apa-apa.
PLUK… Sooji mengerutkan dahinya saat sebuah surat jatuh dari lokernya ketika dia membuak lokernya itu.
“Dari siapa ini?” Gumam Sooji lantas mengambil surat itu dan membukanya.
-Aku mau berkenalan denganmu lebih jauh. Jadi kapan kita bisa berkencan?-
Sooji membulatkan matanya tak percaya mendapat sebuah surat singkat namun sangat mengejutkan.
“Apa salah orang?” Tanya Sooji bingung.
Seumur hidupnya, ini pertama kali dia mendapatkan sebuah surat cinta di loker. Biasanya dialah yang selalu meletakkan sebuah surat cinta di loker.
“Tidak.”
“Jinjayo? Aku tak pernah mendapatkan surat sebelumnya. Mana mungkin ini punyaku.”
“Berarti itu surat pertama untukmu…”
Sooji terkejut. Dia baru sadar jika pertanyaan-pertanyaannya barusan dijawab oleh seseorang. Dan keterkejutannya bertambah begitu dia membalik tubuhnya dan melihat sosok Kim Myungsoo berada di hadapannya.
Sun… sunbae?”
“Jadi apa jawabannya?”
Ne?”
“Kau mau berkencan denganku atau tidak?”
Sooji mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia merasa ini seperti mimpi.
Beda dengan Sooji yang tampak masih sangat terkejut, Myungsoo menarik kedua sudut bibirnya melengkung ke atas. Menunjukkan senyuman yang mampu melelehkan setiap gadis yang melihatnya. Lantas, mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah Sooji, mensejajarkan bibirnya dengan telinga Sooji.
“Aku menyukaimu, Bae Sooji…” Bisik Myungsoo tepat di telinga Sooji dengan amat lembut.

**END**

7 komentar:

  1. sequel thor. . butuh penjelasan :v >.< *MAKSA

    BalasHapus
  2. Ijin baca ya thor, maaf kalo ga bisa sering2 komen. tapi yg jelas aku suka bgt sama blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya :) ihh admin seneng deh kalo ada yang suka sama blog ini :D sering mampir yaaa :D

      Hapus
  3. Sequelnya dong thor. Critnya bgus bgt. Truzkan nulis ya thor. Fighting.

    BalasHapus
  4. Squel squel squellllll ... Butuh squell thorrrr ... Like bgt ama ff nya ><
    (y)

    BalasHapus
  5. Sequel please
    Cerita nya lucu plus sweet

    BalasHapus
  6. pake nama chae won...hehehe...u must colerate with Ocha kuetchi???
    dan kenapa setiap yang ikutan gerakan mempopulerkan imaginary cast ini aku pasti jadi suka...hehehe...lam kenal ya say...

    BalasHapus

JANGAN LUPA RC YA ^o^

JANGAN LUPA RC YA ^o^
Baca , Komen :D