Kalian Suka Baca FF Suzy Berpasangan Dengan Siapa ?? ^_^

Kamis, 30 Juli 2015

Kim Family (Status) ^^ FF MyungZy ^^

  No comments    
categories: 
Kim Family
Cast : Kim Myungsoo I Bae Suzy I Kim Ji Soo I Jeon Jungkook
Other : Bam Bam
Genre : Family, Comedy
Length : Vignette
FF By : ochadreamstories.wordpress.com
Poster & Storyline : Rosaliaaocha
**

Status

**
“Cinta itu tidak memandang Status, bung!”
**
Jungkook mengerutkan dahinya dengan kedua matanya yang memicing. Pria yang sudah ‘hampir’ dewasa itu tampak serius menatap sesuatu. Hal itu cukup terasa janggal bagi Myungsoo, kakak sepupu ipar Jungkook yang selalu jadi korban kejailanJungkook. Kini dia berharap bukan hal aneh yang tengah dipikirkan Jungkook yang entah mengapa membuat Myungsoo harap-harap cemas.
“Jung..” Panggil Myungsoo pelan. Takut jika keras-keras dia justru membangunkan serigala di dalam tubuh Jungkook.
“Hah?”
“Kau sedang apa? Serius sekali?”
“Berpikir.”
“Iya, aku tahu. Tapi memikirkan apa sampai serius begitu? Setahuku setiap ujian semester saja kau tak pernah se-serius ini wajahnya.”
Jungkook mendesis kesal lantas menoleh pada Myungsoo dan mendelik tajam. Myungsoo jelas merinding hanya melihat Jungkook seperti itu. Eh, tunggu… harusnya Myungsoo tak perlu takut bukan? Pertama, ini rumahnya. Dia bisa mengusir Jungkook jika pria itu melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Kedua, dia lebih tua dari Jungkook.
Hyung tak kan mengerti.”
Mwo? Kenapa? Ceritakan dulu!”
“Apa kau akan membantuku kalau aku menceritakannya?”
“Akan kuusahakan.”
“Baiklah. Seharusnya hyung lebih berpengalaman akan hal ini.”
Myungsoo mendekati Jungkook agar dia bisa mendengar dengan jelas cerita Jungkook tentang apa yang tengah dipikirkannya hingga memasang mimik wajah se-serius itu.
“Jadi?”
“Aku baru saja membaca sebuah cover novel, di sana tertulis ‘cinta itu tak memandang status’. Jika seperti itu bukannya rumit, hyung? Permasalahannya bukan masalah antara dua orang tapi juga pada keluarga, keutchi?
“Hmm… kau benar. Tapi tulisan itu juga benar. Jika sudah mencintai seseorang tak peduli status-nya apa. Cinta ya cinta. Tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan bagaimana bisa terjadi. Datangnya tiba-tiba tanpa bisa diatur pada siapa kita akan jatuh cinta.”
Jungkook menganggukkan kepalanya pertanda dia mengerti tentang apa yang Myungsoo katakan. Sementara Myungsoo tengah tersenyum lebar seolah baru saja memberikan sebuah nasehat yang brilliant pada Jungkook.
“Jadi, kita boleh mencintai siapapun kan, hyung? Tak peduli statusnya apa?”
Yap.”
Gomawoyo hyung! Gomawoyo!” Jungkook tersenyum lebar sambil menjabat tangan Myungsoo dan menaik turunkannya berkali-kali. “Aku akan mengingat nasihatmu.”
“Iya-iya. Kau harus berterima kasih padaku jika nanti kau mendapatkan seorang kekasih, Jeon Jungkook.”
“Bukan aku, hyung.”
“Hmm?”
“Temanku sebenarnya yang tiba-tiba bertanya itu hingga membuatku bingung.”
“Aah…”
Jungkook sekali lagi tersenyum lebar lalu pergi dari hadapan Myungsoo tanpa mengatakan apapun lagi.
“Dasar bocah.”
**
“Ada apa dengan Jungkook?”
Suzy meletakkan nampan berisi jus untuk Myungsoo dan Ji Soo juga sepiring apel yang sudah dipotong-potong. Lantas dia mendudukkan dirinya di samping Myungsoo yang tengah serius menonton acara variety show.
“Kenapa?”
“Dia tadi menelponku katanya mau mengajakku bertemu dengan temannya, Bam Bam.”
Mendengar nama teman Jungkook yang satu itu, sontak Myungsoo mengalihkan pandangannya dari TV pada Suzy.
“Tidak boleh!”
“Aku sudah memberitahunya, kau pasti takkan mengijinkan. Tapi dia bilang kau pasti memperbolehkannya karena ini masalah ‘status’. Aku tak mengerti.”
“Hah? Status?” Myungsoo mengerutkan dahinya dan mengingat apa maksud kata yang diucapkan Jungkook pada Suzy. “Ah… Iya, aku menasehatinya tadi siang sebelum dia menemui temannya. Jadi temannya itu Bam Bam.”
“Memang kenapa? Apa hubungannya dengan status?”
“Jungkook bilang ada temannya yang bermasalah karena ‘status’. Biasa, masalah cinta.”
“Aaah… jadi aku boleh pergi kan besok?”
“Bersamaku tentu saja.”
Suzy mendengus. Tetap saja suaminya itu pecemburu berat ternyata.
Eomma, appa.”
Ji Soo menghampiri kedua orangtuanya dengan kedua matanya yang menatap mereka heran.
“Status itu apa?”
Suzy dan Myungsoo spontan saling beradu pandang dan tersenyum kecil. Apa yang harus mereka jelaskan pada Ji Soo? Haruskah mereka membuka kamus besar bahasa untuk menjelaskannya? Tapi itu juga kalau bahasanya tidak sulit dipahami.
**
Dan di sinilah keluarga Kim berada. Sebuah café yang dipilih Jungkook juga Bam Bam untuk bertemu. Myungsoo sudah mulai menekuk wajahnya karena kesal lantara dua makhluk yang mengundang mereka ke tempat ini nyatanya belum datang.
“Ck… mereka lama sekali.” Gerutu Myungsoo.
“Kan sudah kubilang, kau tidak usah ikut, oppa. Aku cuma sebentar kok.”
“Tidak-tidak. Aku harus tetap menemanimu. Bukankah yang memberi nasihat pertama untuk bocah itu aku? kenapa dia malah memanggilmu bukan aku?”
Molla. Mungkin omonganmu sulit dipahami.”
“Kau pikir aku menggunakan bahasa alien apa?”
Molla.”
Myungsoo mendengus kesal mendengar jawaban dari istrinya yang cuek.
“Bahasa Alien itu apa, appa?”
Dan pertanyaan dari Ji Soo membuat kepala Myungsoo berdenyut seketika.
“Itu bahasa aneh, sayang. Bahasa dari luar yang tidak bisa dimengerti.” Ucap Suzy.
“Seperti apa bahasa alien itu, eomma?”
Suzy pun ikut merasakan kepalanya berdenyut mendengar pertanyaan lebih lanjut Ji Soo.
Noona!”
Bersyukur suara panggilan itu menyelamatkan Suzy dari wajah penasaran Ji Soo yang tertuju padanya juga kekehan Myungsoo yang merasa senang melihat Suzy jadi target putra mereka.
“Oh, Bam Bam, Jungkook!”
“Loh hyung? Kenapa di sini?”
Myungsoo mendelik pada Jungkook yang seolah tak suka dengan kedatangannya. Tapi memang sepertinya Jungkook bahkan Bam Bam sama sekali tak mengharapkan kedatangannya.
“Memang kenapa? Tidak boleh?”
“Tidak sih. Hanya saja…”
Jungkook dan Bam Bam saling berpandangan satu sama lain sekilas lalu segera duduk di hadapan sepasang suami istri itu untuk memulai pembicaraan mereka.
“Jadi kenapa kalian mengajakku ke sini?” Tanya Suzy setelah keempat dari mereka sudah jauh lebih tenang dan sudah memesan makanan.
“Begini noona, jadi beberapa hari yang lalu kami ke toko buku untuk membeli buku.” Jelas Jungkook.
“Tentu saja untuk membeli buku, tidak mungkin kan ke toko buku untuk membeli obat.” Celetuk Myungsoo.
Oppa, diamlah!”
Myungsoo mengerucutkan bibirnya kesal mendapat teguran istrinya sendiri.
“Nah, di sana Bam Bam melihat sebuah buku yang ada tulisannya kalau ‘cinta tak memandang status’. Lalu kemarin aku bertanya pada hyung dan hyung bilang itu benar.”
Myungsoo mengangguk kencan dan penuh keyakinan.
“Lalu?” Tanya Suzy yang masih tak mengerti apa hubungan dirinya di undang ke sini dengan kalimat itu.
Noona…” Kali ini Bam Bam yang mengambil alih dengan kedua matanya yang berbinar dan tangannya yang menggenggam tangan Suzy. “…karena cinta tak memandang status. Aku tak peduli meski kau berstatus sebagai istri orang. aku akan tetap menyukaimu… ani… mencintaimu.”
Suzy mengerjapkan matanya tak percaya. Myungsoo sudah membulatkan matanya dengan asap yang sepertinya sudah mulai keluar dari kedua telinganya. Sementara Jungkook sedang menahan tawanya yang mungkin akan meledak jika Myungsoo memulai aksinya.
“YAK!”
BRAK!
Myungsoo menggebrak meja café cukup keras hingga dia menjadi bahan tontonan para pengunjung café juga.
Oppa, tenanglah! Jangan membuat malu dirimu sendiri!” Tegur Suzy dan menarik Myungsoo untuk kembali duduk.
“Bagaimana aku bisa tenang. Astaga, Jeon Jungkook apa yang kau pikirkan sebenarnya hah! Kenapa kau memberitahu temanmu seperti itu?”
“Bukannya hyung sendiri yang bilang jika mencintai seseorang memang tak perlu memandang status.” Sahut Jungkook dengan wajah tak berdosa-nya.
Myungsoo menepuk dahinya keras-keras.
“Bukan itu Jeon Jungkook! Dan kau juga Bam Bam! Kalian ini sebenarnya sudah dewasa atau masih balita, sih? Begitu saja tidak mengerti!”
Hyung yang membuatku tak mengerti! Kau bilang benar tapi sekarang kau marah-marah!” Sahut Jungkook tak kalah sebal-nya.
“Iya, tapi bukan itu maksudnya. Status yang kumaksud itu adalah status sosial. Antara si kaya dan si miskin. Bukan status single, atau sudah menikah seperti yang kau artikan!”
“Aaaah….” Dua orang ‘bocah’ itu akhirnya menganggukkan kepalanya seperti baru saja mendapat pencerahan.
Myungsoo mendengus kesal dan mendelik pada dua orang di hadapannya. Sampai kapanpun sepertinya duo itu akan terus membuatnya darah tinggi seperti ini.
“Sudahlah oppa. Namanya juga anak-anak.” Ucap Suzy.
“Apanya yang anak-anak? Mereka itu sudah dua puluh tahun lebih, Suzy-ah! Kurasa mereka keterbelakangan mental!” Dengus Myungsoo lagi yang jelas membuat duo itu kesal dengan penghinaan Myungsoo.
“Itu sih hyung yang salah!” Celetuk Bam Bam.
“Iya, hyung yang kata-katanya tidak bisa dimengerti.” Sahut Jungkook.
“Sudah diamlah!”
Myungsoo melipat tangannya di depan dada dengan bibirnya yang mengerucut kesal. Berbeda dengan Suzy yang sudah terbahak dengan aksi ketiga orang pria di sekelilingnya. Sementara Ji Soo yang duduk di pangkuan Suzy hanya mengerutkan dahinya heran.
Appa… appa…” Ji Soo menarik baju Myungsoo yang terjangkau olehnya.
“Ada apa?” Tanya Myungsoo masih dengan nada sinisnya karena terbawa suasana.
“Kata Jungkook samchon kata-kata appa sulit dimengerti, berarti appa menggunakan bahasaalien, ya?”
Ji Soo mengakhiri pembicaraannya dengan cengirannya yang tentu saja membuat kepala Myungsoo semakin mendidih.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA RC YA ^o^

JANGAN LUPA RC YA ^o^
Baca , Komen :D