Kalian Suka Baca FF Suzy Berpasangan Dengan Siapa ?? ^_^

Kamis, 30 Juli 2015

Love Time ( FF MyungZy )

  No comments    
categories: 


Love Time copy
Cast : L INFINITE a.k.a Kim Myungsoo & Suzy Miss A a.k.a Bae Sooji
Genre : Romance, Idol Life
Length : Vignette
Poster & Storyline : Rosaliaaocha
FF by :  ochadreamstories.wordpress.com ^_^
**
“Love never Stop by Time…”
**
Jam dua pagi. Myungsoo terbangun jam dua pagi (lagi) hari ini. Harusnya dia merasa lelah karena latihan ketat menjelang comebacknya bersama INFINITE yang dia habiskan beberapa hari lalu selama berjam-jam. Atau juga akibat drama yang dia bintangi karena dia bukan sebagai lead actor di sana. Dia punya banyak waktu tidur lebih dari biasanya dua hari ini karena kemurahan hati manajernya mengingat dia bekerja keras sepanjang waktu. Tapi mimpi buruk justru membuatnya terbangun se-larut ini. Tak bisa lagi menikmati jam tidur yang harusnya dia manfaatkan se-baik mungkin.
“Hosh… hosh… hosh…”
Myungsoo mengatur nafasnya yang tersengal karena mimpi buruk yang menyesakkan dadanya hingga kerongkongannya kering seketika. Dia benar-benar takkan bisa tidur lagi jika sudah seperti ini jadinya.
Diambilnya ponsel di atas laci di samping tempat tidurnya. Menatap layar ponsel yang menampakkan wajah seorang gadis cantik tanpa make up namun tetap begitu mempesona di mata Myungsoo.
“Bae Sooji… Tak bisakah kau berhenti mengganggu mimpiku bersama pria London-mu itu?”
**
“Yak! Ada apa dengan matamu? Bukankah hari ini kau harus syuting drama? Astaga… Kau mau semakin menurunkan image aktormu itu hah? Sudah banyak yang mencela aktingmu saat drama terakhir itu. Dan sekarang…”
Sunggyu, si leader sekaligus hyung tertua mengocehi Myungsoo usai melihat pria itu keluar kamar dengan lingkaran hitam dimatanya karena kurang tidur.
“Maaf hyung.”

Sunggyu mengerutkan dahinya lantas meletakkan telapak tangannya pada dahi Myungsoo, mengecek suhu tubuh pria itu.
“Kau aneh.” Gumam Sunggyu. “Yak! Sungyeol-ah ada apa dengan Myungsoo? Sungjong-ah coba kau periksa dia! Woohyun-ah! Kau panggil ambulans! Hoya, Dongwoo! Coba kau hub…”
PLETAK!
Myungsoo menjitak kepala Sunggyu dan membuat hyung tertuanya itu mendelik tajam padanya sekaligus ditertawai oleh member lain yang sudah keluar karena teriakan Sunggyu.
“YAK! Dasar tidak sopan! Aku sedang berbuat baik padamu, pabbo-ya!”
“Bukan itu. Aku tak perlu. Aku baik-baik saja hyung! Hanya mengalami mimpi buruk!”
“Mwo? Mimpi buruk? Aigoo… aigoo ini pasti kau tak pernah membersihkan dirimu sebelum tidur. Kau pasti dikelilingi makhluk halus yg suka dengan tubuh kotormu.”
“Astaga hyung…” Woohyun menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Sunggyu yang tak masuk akal. “Bukan karena itu tapi karena Suzy.”
Semua mata menatap Myungsoo seolah bertanya ‘apakah itu benar’. Termasuk Sunggyu yang sepertinya mulai paham permasalahan visual grup-nya itu.
“Temui dia, hyung! Kau hanya merindukannya, aku yakin itu.” Ucap Sungjong si maknae yg tampaknya lebih dewasa dari Sunggyu.
“Astaga uri Sungjong bertambah dewasa sepertinya setelah ikut Real Men. Hahaha… Hyung, kau harusnya ikut juga!” Sahut Sungyeol mengacu pada Sunggyu.
“Aku sibuk!” Sahut Sunggyu kesal. “Temui dia, Myung! Atau hubungi saja!”
Myungsoo menghela nafasnya panjang. Lantas mengangguk dengan sebuah senyuman tipis yang menampilkan lesung di pipinya.
“Tapi ada satu hal lagi yang membuatku sedih, hyung.” Ucap Myungsoo yang membuat khawatir pada anggota grupnya.
“Apalagi?” Kali ini Dongwoo yang berujar.
“Aku lapar tapi tidak ada makanan di meja makan.”
Mendengar penjelasan Myung, para member meninggalkannya seorang diri dengan wajah kesal. Dikira ada sesuatu hal yang lebih berat di pikirkannya. Ternyata hanya sarapan yang memang belum dibuat karena semuanya heboh dengan teriakan Sunggyu pagi ini.
**
Bagaimana dengan si gadis? Bae Sooji yang tengah sibuk karena jadwalnya yang padat. Menjadi bintang iklan, comeback dengan Miss A, pemotretan juga syuting sana-sini. Dia jauh lebih tak punya waktu untuk tidur atau sekedar beristirahat. Namun nyatanya kini dalam mobil van yang membawanya ke suatu lokasi syuting lagi, gadis itu tengah menatap keluar jendela. Mungkin harusnya dia sekedar memejamkan matanya beberapa saat, tapi dia tak bisa.
“Kau merindukannya?”
Sooji menoleh pada manajer yang duduk di bangku depannya. Sooji tahu siapa yang dimaksud si manajer sebenarnya.
“Apa terlihat jelas?”
Si manajer tersenyum simpul dan mengangguk.
“Sejak berita itu kau belum bertemu dengannya. Dia pasti mencemaskanmu. Kau hanya mengiriminya pesan singkat waktu itu kan. Kau juga tak lagi menghubunginya meski dia selalu menghubungimu.”
Sooji mendesah pelan dan tatapannya kembali ke arah jendela. Bukan memandangi suasana di luar sana yang dipadati dengan lalu lalang mobil. Tapi tepatnya dia tengah memikirkan pria yang memang selalu di pikirannya.
“Aku takut, oppa. Aku takut dia membenciku sekarang.”
“Hubungi dia, Bae Sooji. Aku yakin dia sedang merindukanmu juga.”
“Jinjjayo? Geundae…” Sooji menggigit bibir bawahnya sambil melirik ponsel yang digenggamnya. “….aku tidak mau menghubunginya duluan.”
“Eyy… Tentu saja… Uri Suzy pasti punya gengsi tinggi untuk menghubungi pria duluan. Ckckckck…”
“Itu kau tahu!”
Si manajer mendesis lantas kembali menatap ke arah jalanan dan tak lagi mempedulikan artisnya. Dia yakin perasaan Sooji sekarang sudah jauh lebih baik.
**
Myungsoo masih setia menatap layar ponselnya. Jantungnya berdegupan tak jelas padahal ini bukan pertama kalinya dia menghubungi seorang gadis untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaannya. Myungsoo hanya merasa gelisah juga cemas.
“Bagaimana kalau dia tak mengangkatnya? Bagaimana kalau dia sibuk atau….”
Pikiran Myungsoo dirasuki perasaan takut yang berlebihan jika mengingat mimpi buruknya itu lagi. Apakah gadis itu tengah bersama kekasih di depan layarnya? Apakah gadis itu benar-benar berkencan dengannya sekarang? Apakah gadis itu sudah membuang hati miliknya yang sudah dia titipkan pada si gadis? Myungsoo terlalu takut jika kenyataan itu benar adanya.
“Cobalah, Myung!”
“Hubungi dia, hyung!”
“Kau harus mencari tahunya sendiri.”
Dan semua nasihat dari rekan bahkan manajernya menggelayuti pikirannya. Dia tak bisa diam jika perasaan ini mengganggunya. Tidak… Dia harus melakukan sesuatu. Memastikan sesuatu yang meski menyakitkan, harus dia hadapi. Setidaknya dia tahu harus ke mana nanti dia melangkah dan menetapkan hatinya.
Jantungnya makin berdegup seiring deringan tanda panggilannya masuk ke ponsel di sebrang berbunyi beberapa kali. Namun kecemasannya bertambah karena sudah terlalu lama dia menunggu namun tak ada jawaban dari sana.
“Sepertinya dia sedang…”
“Yeoboseo, oppa?”
Senyuman dibibir Myungsoo mengembang sangat lebar mendengar suara gadisnya di sebrang sana. Ya, bahkan suaranya saja sudah membuatnya sebahagia ini.
“Soo… Sooji…”
“Oppa… hiks… Oppa…”
“Yak! Wae geurae? Kenapa kau menangis? Neo appo?”
**
Sooji terisak saat melihat ponselnya berdering cukup lama. Dia tak langsung mengangkatnya karena tak percaya. Dia baru saja memikirkan pria-nya, merindukannya, dan berharap si pria menghubunginya. Dan kini tiba-tiba layar ponselnya menunjukkan sebuah panggilan dari pria itu. Dia benar-benar merasa senang hingga ingin menangis.
“Oppa.. hiks… oppa…”
Sooji tak sanggup menahan air matanya karena terlalu merindukan pria-nya, Kim Myungsoo. Satu-satunya pria yang bahkan selalu membuat hatinya cemas sekaligus merindu.
“Yak! Wae geurae? Kenapa kau menangis? Neo appo?”
Sooji menggeleng tanpa sadar. Padahal jelas-jelas Myungsoo tak akan dapat melihatnya.
“An… ani. Aku… aku… merindukanmu oppa.”
“Kau merindukanku sampai menangis? Aigoo… jinjja kyeopta. Kau sedang apa, hm? Sedang sibuk kah? Maaf mengganggumu se-pagi ini. Itu karena….” Terdengar desahan panjang nafas Myungsoo yang frustrasi di sebrang sana yang membuat Sooji khawatir dibuatnya. “…aku merindukanmu, Bae Sooji. Sangat…”
Kedua pipi Sooji memerah mendengar kalimat manis Myungsoo. Pikirannya selama ini salah. Harusnya dia tak meragukan perasaan pria-nya. Myungsoo terdengar tulus merindukannya. Sama sekali tak ada ucapan sinis atau marah darinya karena berita tempo hari. Ya, pikirannya yang hanya berlebihan dan ragu pada Myungsoo.
“Na ddo…”
“Jangan menangis, Sooji-ya. Aku tidak ada di sampingmu dan tak bisa menyeka air matamu. Mendengarmu menangis membuat hatiku sakit, kau tahu?”
“Mianheyo… Aku hanya terharu karena oppa menelponku.”
“Eyy… kau lupa, aku selalu menelponmu tapi kau yang tak mengangkatnya. Kupikir kau benar-benar sudah melupakanku. Kau ingin menjauhiku pelan-pelan lalu pergi dariku.”
Sooji menggigit bibirnya kembali. Merasa bersalah setelah mendengar penuturan Myungsoo yang terdengar sangat menyedihkan di telinganya. Ini salahnya, salahnya karena terlalu pengecut meski hanya memberikan penjelasan saat itu.
“Maafkan aku oppa… Maafkan aku…”
“Gwaenchana. Saat kau mengirimiku sebuah pesan, aku sudah tak lagi khawatir. Aku justru merasa kau jauh lebih menderita daripada aku. Tekanan di mana-mana, kau juga harus memasang topengmu di depan orang-orang seolah kau bahagia. Aku mengerti, Bae Sooji. Maafkan aku yang tak bisa sekedar memelukmu saat itu.”
Sooji kembali menggelengkan kepalanya tanpa sadar dan meneteskan air matanya. Sekali lagi ini salahnya, bukan salah Myungsoo.
Pemberitaan itu…
Scandal itu…
Masalah itu…
Dia yang membuat Myungsoo sangat terluka.
“Gwaenchana? Kau menangis lagi, Sooji-ya? Astaga…”
“A… ani. Nan gwaenchana oppa.”
“Kecantikanmu akan berkurang jika menangis, chagiya… Tersenyumlah Bae Sooji. Dan kau akan membuat semua orang tersenyum.”
“Neo ddo?”
“Geurom… Aku pasti selalu tersenyum untukmu.”
Sooji menyeka air matanya. Senyumannya kembali muncul karena kata-kata Myungsoo untuknya.
**
“Oppa… Aku lihat dramamu.”
Myungsoo mengerjapkan kedua matanya berkali-kali mendengar Sooji sudah melihat dirinya kembali berakting di layar kecil. Meski hanya sekedar jadi pemeran pembantu saja.
“Jin… jinjja? Otte?”
“Joha… Nan jeongmal johayo…”
“Geotjimal. Biasanya kau akan memarahiku karena aktingku begini dan begitu. Terakhir kali juga. Kau marah-marah padaku karena aktingku dengan Soojung!”
“Itu aku cemburu. Kau tak bisa bedakan ya!”
Myungsoo terkekeh geli. Akhirnya Sooji-nya kembali. Tak ada tangisan haru dari suara gadis itu.
“Arra. Lalu sekarang?”
“Tidak. Ha Ji Won sunbae terlalu tua untukmu. Tidak cocok.”
“Jinjja? Dia jauh lebih cantik dan terlihat awet muda. Dia juga sangat membantuku di lokasi. Bukankah aktingku lebih baik sekarang?”
“OPPA! Ah, kau menggodanya, keutchi? Kau terus menggoda-nya di sana. Apa kau juga seperti itu saat break syuting? Maldo andwe! Aku akan mengobrak-abrik lokasi syutingmu nanti!”
Myungsoo kembali terkekeh mendengar pekikkan Sooji barusan. Dia yakin manajer Sooji akan memarahinya setelah membuat artisnya itu marah-marah dan badmood setelah mendengar ini.
“Mian-mian… Aku menghormatinya sebagai sunbaenim, Sooji-ya. Aku tak berani macam-macam. Tapi sungguh dia baik. Aku harap saat kau jadi aktris besar, kau bisa sepertinya juga. Ani… Uri Sooji jauh lebih baik nanti!”
“Terus saja memujiku. Kau sedang merayuku kan oppa?”
“Hmm… kapan lagi? Aku benar-benar merindukanmu dan ingin menemuimu. Tapi aku tak bisa. Terlebih sejak berita itu…”
Desahan panjang Myungsoo kembali terdengar. Berita itu terus mengganggunya bahkan hingga masuk dalam mimpinya. Tak bisa dipungkiri dia ikut cemas akan hal itu.
“Oppa… Kau percaya padaku, kan?”
“Hmm… aku percaya padamu Sooji geundae tetap saja itu…”
“Aku tahu itu sangat mengganggumu. Jeongmal mianhe. Karena sampai sekarang aku tak bisa berbuat apa-apa. Berita itu sudah tertutup oleh berita lain. Oppa tidak usah cemas lagi. Anggap saja kami sudah berakhir. Dan sekarang hanya ada kau dan aku. Kita oppa… Hanya kita…”
“Ne, hanya Kim Myungsoo dan Bae Sooji. Aku akan selalu menunggumu, Sooji-ya. Menunggu saat kau sudah lelah dari dunia-mu. Menunggu kau berjalan ke arahku dan memelukku karena sudah terlalu lelah. Dan aku akan selalu ada di tempat yang sama untuk meraihmu. Menjadi mata dan kakimu untuk kembali melangkah menapakki masa depan kita. Hanya kita…”
“Oppa…”
“Se-lama apapun kau pergi dariku, asalkan kau kembali, aku akan selalu menunggumu. Perasaanku untukmu takkan pernah berubah, Sooji-ya. Jika aku sudah menyerahkan hatiku untukmu, maka segala-nya sudah menjadi milikmu. Aku mencintaimu, Bae Sooji…”
“Oppa…”
“Uljima!”
Myungsoo mendengar isakan dari sebrang. Harusnya dia tak terlalu terbawa perasaan oleh suasana ini hingga akhirnya membuat Sooji lagi-lagi menangis.
“Uljima… Kau juga mencintaiku, kan Sooji-ya?”
“Eoh… nan… nan jeongmal… saranghaeyo oppa.”
“Kau akan kembali untukku, kan?”
Sooji terdiam sesaat. Membuat hati Myungsoo berdesir seketika. Merasakan rasa cemas itu kembali dan mengingatkannya kembali pada mimpi buruknya.
“Ani.”
Udara di sekitarnya seolah habis seketika. Apa Sooji sungguh-sungguh mengatakannya? Apa…
“Aku sudah ada untukmu oppa. Aku takkan ke mana-mana. Aku hanya ada untukmu, Kim Myungsoo.”
Myungsoo tersenyum. Merutukki kebodohannya karena meragukan perasaan Sooji padanya.
“Geurae, aku yakin sekarang manajer hyung sedang meradang karena melihat kau menangis. Kedua matamu sembab sementara kau harus menjalani jadwalmu. Aku khawatir make-up artis mu akan menggerutu.”
“Hehe… biar saja! Mereka kan sudah professional, oppa. Pasti bisa menutupinya. Oppa, bekerja yang baik ne! Aku yakin aktor Kim bisa lebih bersinar kali ini!”
“Geurae. Tunggu aku, Bae Sooji! Aktor Kim akan satu layar dengan Aktris Bae suatu hari nanti!”
“Kutunggu, oppa!”
Myungsoo menutup sambungan telponnya karena disebrang sana manajer Sooji sudah berteriak karena mereka sudah sampai di lokasi. Dan dia yakin sebentar lagi manajer itu akan memarahinya. Myungsoo tak peduli asalkan mendengar suara Sooji dia akan menerima segala konsekuensinya. Bahkan meski harus menanggung kerugian syuting karena wajah Sooji yang sembab.
**
“Geu namja lagi eoh?”
Sooji melirik manajernya dengan kedua ‘puppy eyes-nya’.
“Oppa jangan marah, ne? Jebal…”
Si manajer justru tersenyum sambil mengacak rambut Sooji.
“Aku justru senang. Lihat saja, senyumanmu lebih cerah dari biasanya. Aku yakin syuting kali ini akan jauh lebih cepat.”
“Gomawoyo oppa…”
“Dasar… Kau ini!”
Sooji tersenyum lebar. Dia tak lagi cemas dengan Myungsoo-nya. Dia yakin jika keadaan Myungsoo baik-baik saja. Dan itu sudah cukup untuknya.
“Oppa!” Panggil Sooji pada manajernya.
“Wae?”
“Apa aku ada jadwal kosong? Aku mau meminta sesuatu…”
“Ne?”
**
“Waah jinjja daebak. Sepertinya drama kita memang diberi banyak berkah.” Ucap seorang staff.
Myungsoo yang tak sengaja mendengarnya mengerutkan dahinya heran. Berkah? Apa maksudnya?
“Ehm.. memang ada apa?” Tanya Myungsoo pada salah satu staff yang tengah menata penampilannya.
“Ahh… itu salah satu soundtrack dari drama kita akan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal.”
“Ahh… begitu.” Sepertinya tak ada yang aneh. Ya, wajar mengingat drama ini sangat ditunggu karena Ha Ji Won yang menjadi pemeran utamanya. “Siapa itu kalau boleh tahu?”
“Suzy! Suzy Miss A! Kudengar setiap lagu yang dinyanyikannya selalu disukai banyak orang. Mungkin benar, drama ini mendapatkan banyak berkah.”
Myungsoo tersenyum lebar mendengarnya. Suzy… Suzy-nya… Bae Sooji-nya yang akan menyanyikan lagu untuk drama-nya.
Myungsoo melirik kembali ponselnya. Foto Sooji terpampang di sana dengan seulas senyuman. Senyuman yang selalu menjadi energi tambahan di setiap paginya.
Lantas jemarinya menggeser beberapa aplikasi yang terpampang di layar ponselnya, meng-klik tulisan ‘pesan’. Mencari sebuah pesan singkat yang dia simpan baik-baik di ponselnya. Pesan yang dikirim Sooji saat itu, yang membuat rasa frustrasinya berkurang, meyakininya jika perasaan Sooji sama sepertinya.
-Oppa, hatiku hanya milikmu- Bae Sooji

**END**

*NB : Ini apa???? Entahlah… kepikiran sejak mendengar kabar Suzy bakal nyanyiin OST drama baru Myung!!! Walaupun myung gak jadi lead actor di sana, walau Suzy masih belum positif nyanyiin OST-nya, walau semua mungkin hanya ‘kebetulan’. Aku tetep seneng….
Berdoa saja supaya Suzy jadi cameo di sana juga hahaha
Maaf keun kalo ini absurd, too much, lebay, or something like that lah… Ini murni pemikiran dan khayalah hard shipper Myungzy. Kalau terlalu delusi yaaa ini kan hanya pemikiran ku. Suka atau gak, terima atau gak, yaa… ini ceritaku.
Aku akan mendukung mereka… Selalu…
Dan meski hatiku sedang labil gara-gara My Minho Keroro aku main drama percintaan anak muda. #harusikhlas… Aku tetep seneng denger berita itu.
Well, ditunggu commentnya guys ^^
Mian for typos #malesedit #janganditiru
Gamsaheyo *BOW*
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA RC YA ^o^

JANGAN LUPA RC YA ^o^
Baca , Komen :D