Kalian Suka Baca FF Suzy Berpasangan Dengan Siapa ?? ^_^

Jumat, 25 September 2015

[ONESHOOT] YOUNG LOVE

  No comments    
categories: 
young love

TITLE : Young Love | Main cast : Kim Myungsoo & Bae Suzy | Other cast : Kim Soohyun, Jung Yooguen as Kim Yoogeun, Kang Minhyuk, Jung Soojung, Son Naeun, etc | Genre : Romace, Comedy | Length : Oneshoot | Rating : PG-15 | Author & Poster : IRZ
Disclaimer : Just Story is Mine
FF BY : https://myungzyfanfictionland.wordpress.com
Sorry for typo’s and Happy reading ^w^

Hai, kau tau kan siapa aku? Yup! Kim Myungsoo, ingat yaa! Kim Myungsoo, anak kedua dari keluarga Kim dan sayangnya paling tampan dibanding kedua saudaraku dan sayangnya juga aku terbiasa menggunakan ketampananku untuk menggoda yeoja centil yang selalu mencari perhatian padaku. Well, kalian jangan aneh jika predikat playboy itu melekat pada diriku dan predikat Annoying Student pun aku garap habis. Awalnya aku sangat bangga dengan predikat itu karena yeah… kalian tau lah, siapa namja yang tak ingin di dewakan oleh yeoja-yeoja yang sayangnya mayoritas cantik dan bertubuh sexy.
Namun…
Aku mulai benci dengan predikat itu dan akupun sangat benci dengan umurku yang baru menginjak 18 tahun. Kalian tau kenapa? Yeoja itu menganggapku anak kecil. Oh my Bro! kenapa kau bisa mengajak seorang malaikat masuk kerumah kita! Dan kenapa juga kau mengencaninya hah! Hey! Harusnya aku yang memilikinya!
Yahh… gerutuanku itu hanya bisa sampai di tenggorokankku karena melihat kondisi.Well, gadis itu bernama Bae Suzy. Dia lebih tua 2 tahun dariku dan sialnya dia kekasih kakakku, Kim Soohyun. Hidupku mulai berubah disaat kakakku Soohyun mengajaknya tinggal dirumah kami, entahlah apa alasannya yang pasti. Tapi gadis yang seharusnya kupanggil nunna itu beralasan jika kedua orang tuanya dipindah tugas ke New York selama 1 bulan dan dia sendirian di apartement keluarganya karena dia anak tunggal.
“jangan menatapnya seperti ingin menelanjanginnya hyung” apa-apaan iblis ini? Siapa juga yang ingin menelanjanginya.
Dia Kim Yoogeun, adikku.  Iblis berumur 7 tahun ini memang selalu bisa membuat kepalaku kepanasan. Bibir kecilnya itu terlalu melesat dewasa tanpa mengikuti pertumbuhan tubuhnya yang masih dibawah pinggangku. Kujitak kepalanya dan kurebut snack kentang ditangannya tanpa dosa. Namja kecil ini pun mendesis kesal.
“Hey! Kembalikan! Suzy nunna!” oh baiklah, aku lupa jika iblis ini selalu mengadu pada malaikatku dan tebak sendiri hasilnya.
“Outch!” ringisku saat Suzy menjitakku dan mengambil snack kentang ditangannku dan mengembalikan pada Yoogeun sembari duduk ditengah-tengah sofa antara aku dan iblis sialan itu.
“Berhentilah menjaili adikmu Myung” perintahnya padaku. Sungguh menyebalkan memang bila mendengar perintahnya. Tapi entah mengapa rasa kesalku selalu musnah saat melihatnya. Harus kuakui, Bae Suzy itu malaikat jelmaan penyihir. Semua ucapannya seperti sihir untukku, selalu membuatku luluh terutama hatiku, shit!
“Hwoa! Tak biasanya kalian berkumpul?” kudelikan mataku mendengar sapaan kakakku. Harus kuakui dia lebih sopan dan ramah dibandingku, wait? Apa aku bisa dikategorikan menjadi orang ramah? I think no.
“Bagaimana tugas penelitianmu oppa?” aku hanya bisa menutup mataku ketika Soohyun mencium pipi Suzy. Kalau saja dia bukan kakakku, dengan senang hati aku akan menghajarnya.
Kulihat Soohyun mengangguk dan tersenyum, sialan! Kenapa namja ini sikapnya sangat manis sekali!
“mulai tahap finishing, ah iya aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian, kajja” Soohyun menggiring Suzy untuk duduk kembali ditempatnya semula. Soohyun berdeham sebentar dan menatap aku, Suzy dan juga Yoogeun.
“eungg… begini. Penelitian hyung mulai memasuki tahap finishing”
“So?”  tanyaku acuh, masa bodo dengan desisan Suzy. Aku terlalu malas mendengar ceramah Soohyun. Oh come on! Siapa yang suka mendengar ceramahan sainganmu right?
“Hyung akan dikirim ke Haiti selama 2 bulan untuk melakukan tugas praktek. Kalian ingatkan hyung sudah di tingkat akhir” kulirik Suzy, good!  Baru kali ini aku suka dengan wajah murungnya. Serius! Aku senang mendengarnya hahaha
“Benarkah? Kapan kau akan berangkat hyung?” tanyaku memasang topeng sedih.
“Besok, jadi selama hyung pergi. Kau yang akan menjadi kepala rumah ini ok! Eomma dan Appa belum bisa pulang bulan ini. Proyek di Indonesia mengalami sedikit masalah katanya” masa bodo dengan proyek eomma dan appa. Yang aku pedulikan sekarang, bagaimana membuat hati malaikatku ini berubah dan membuat Suzy tergila-gila padaku. What?! Kalian harus tau, dia itu hanya berstatus kekasih kakakku bukan istrinya. Sebelum janur kuning melengkung itu masih bisa milik siapapun, Appa pernah mengatakan istilah orang Indonesia itu padaku. Entahlah janur itu seperti apa, tapi aku lebih senang dengan arti dari istilah itu.
“Yoogeun~ah kau harus akur dengan Myungsoo hyung, arratchi?” dan iblis kecil itupun mengangguk menyanggupi. Aku tak yakin bisa akur dengannya.
“Aku juga ingin mengatakan sesuatu oppa” akupun menoleh pada Suzy dengan tampang bertanya. Jangan bilang ia ingin ikut?! NO!
“katakanlah” senyum Soohyun. Ck! Bisakah kau tak memasang wajah manis seperti itu?
“Mulai besok aku akan mengajar sastra Korea di sekolah Myungsoo, aku ditugaskan disana oleh Jung saem” ahhh… dia akan mengajar di Jeil, wait? WHAT!
“WHAT?!” pekikku kaget.
————-
“Hey Myung! Kenapa kau terus tersenyum seperti itu?” aku hanya bisa menoleh pada Minhyuk sembari melanjutkan jalanku menuju kelasku. Aku pun memamerkan senyum terlebarku pada Minhyuk and see!  Dia ketakutan hahaha
“Ya! Kau ini kenapa hah? Kau menakutkan sekali” omel Minhyuk, akupun tertawa dan merangkulnya. Ahhh… rasanya langkahku ringan sekali hari ini.
Senyumku tak pernah lepas dan itupun sukses mengundang pada para siswi untuk tidak melewatkan menyapaku. Akupun membalas sapaan mereka dengan tersenyum, mengedipkan mata, melambai atau bilang ‘hai’. Why? Aku ini namja ramah? Kalian mau apa?
“Oppa!” kulirik namja disampingku, ah ya! Aku lupa jika Kang Minhyuk mempunyai kekasih. Gadis itu langsung berhambur kepelukan Minhyuk tanpa peduli dengan kehadiranku. Ya Tuhan, mendadak menjadi nyamuk sepertinya aku disini.
Dia Jung Soojung, gadis yang bisa aku kategorikan sejenis dengan Suzy. Gadis ini hampir dibilang sempurna, wajah, tubuh, dan kepalanya itu sangat pintar. Apa yang Minhyuk gunakan supaya gadis itu bisa menempel seperti cicak?
Oh, Come’on miss Jung, kau tak melupakan aku disini kan?” dia menoleh dan terkekeh. Akupun tersenyum menanggapi kekehannya itu. Yahh, bisa dibilang aku sangat akrab dengan ini dan jika kalian ingin mengetahui semua hal tentang keluhannku perihal Suzy, datanglah padanya. Yup! Soojung sudah ku percaya sebagai penyimpan rahasia hatiku hahaha.
“Kenapa kalian bertatapan seperti itu? Kalian tak selingkuh kan?” Tanya Minhyuk,  bukannya merayu agar namja nya tak marah, Soojung malah merangkul tangannku dan menjulurkan lidahnya.
Bro! sepertinya aku harus mulai berselingkuh dengan yeojamu ini? Dia terlalu manis untukmu, benarkan Jungie?”
“yahh… tak apalah, lagipula kau sahabatku. Tak buruk juga berbagi kekasih hahah”
“YAK!!!” pekik Soojung marah, bang! Lagi-lagi dia kena. Aku dan Minhyuk hanya bisa tertawa melihat wajah Soojung mulai merah akibat kesal. Ia pun menyilangkan kedua tangannya sembari membuang muka. Dan kegiatan merajuk Minhyuk pun mulai, Let’s start it!
Yahh… setiap hari aku selalu melihat pemandangan ini dan jangan tanya kalau aku ini iri melihatnya atau tidak, jujur sajaYA! siapa yang tak mau bermesraan dengan orang yang kita sukai. Kalian harus tau prinsip seorang pria. Senakal dan seplayboynya namja itu hanya sebagai pencarian wanita yang benar-benar mampu menggetarkan hatinya, memang terdengar klise tapi kalian harus tau juga pria sejati akan setia pada satu wanita yang benar-benar dicintainya.
“Aigoo… lebih baik aku pergi saja, Minhyuk kita bertemu di kelas” lambaiku pada Minhyuk dan juga Soojung. Mereka pun melemparkan senyumnya padaku dan membalas lambaiannku. Dan ketika aku berbalik.
Bungh!
“Ouch! What the— gosh! Son Naeun” ku bisa mendengar gadis gila ini terkikik memelukku. Ia mendongak dengan senyum lebarnya, Ck! Selebar apapun senyummu nona, kau tak akan bisa mengalahkan malaikatku.
Namun, seorang pria terlalu pandai memakai topengnya yang tebal. Tak seperti wanita, pria lebih mampu mengendalikan rasa tak sukanya pada orang lain sampai tak terlihat. Dengan pelan aku mengenyahkan tangannya yang melingkar di pinggangku dan tersenyum.
What wrong Darl?” tanyaku padanya, lagi-lagi dia tersenyum dengan rona merahnya. Dan lagi-lagi aku terkejut saat dia dengan seenaknya bergelayut ditangan kananku dan menyandarkan kepalanya dipundakku. Oh my god! Lama-lama bola mataku keluar jika terus refleks berputar seperti ini. Dengan pelan aku pun menolehkan kepala Naeun kea rah depan.
Look at your Surounding, many people can feel angry darl” walau samar aku bisa mendengar gadis ini meneguk salivanya berat. Aku hanya bisa tersenyum menanggapi para siswi yang tengah menatap marah Naeun. Gotcha!
“kau harus tau satu hal darling, aku ini kekasih bersama siswi Jeil, So jaga sikapmu jika kau tak mau wajah cantikmu itu dicakar oleh mereka” kucubit pipinya pelan seraya pergi meninggalkan Naeun yang terlihat jengkel.
Langkahku terhenti disaat aku melihat bayangan Suzy tengah berkacak pinggang di depan ruang guru. Mataku memicing mencoba melihat dengan jelas. Wait? Itu benar Suzy!
Kulambaikan tanganku padanya, dan kulihat ia mendelik dan masuk ke ruang guru mengacuhkan sapaanku. Aigoo… walau acuh seperti itu, dia tetap saja cantik.
Dan tebaklah apa yang selanjutnya terjadi
—-
“Kau sengaja mengajukan dirimu menjadi tour guide kan?” aku tak mau menanggapi pertanyaan Suzy yang tengah memicing padaku. Terus saja aku menjelaskan semua tempat yang kita lewati. Dan akhirnya aku mau menoleh saat ia menarik tanganku.
“Hey!” ku dekatkan wajahku pada wajahnya. Aku hanya bisa tersenyum melihat mata almond nan indahnya menerjap cepat.
“Diamlah kalau kau tak mau kucium detik ini juga”
“Heish, neo—“ kutarik pinggangnya hingga hidung kami bersentuhan and see… dia diam.
“Seriously Suzy” ucapku seraya melepaskan pelukanku.
Dan akibatnya, gadis cantik ini terus menggerutu sampai saat kami ingin mengantarkan Soohyun ke bandara. Yup! Kakakku hari ini akan berangkat ke Haiti.Yeeppi yeay!
“aku titip adik-adikku ya Sue” ucap Soohyun sembari melepas pelukannya. Kulihat gadis itu mengangguk dengan wajah sedihnya. Yahh… mungkin mataku terasa sakit melihat pemandangan ini, tapi aku harus ingat benefit setelahnya, tak ada Soohyun pertahanan Suzy akan ku goyahkan hahahah.
———
Keesokan harinya, hari pertama Suzy mengajar di Jeil high School
“Suzy!!!” pekikku diluar gerbang rumahku, tak lama ia menyumbul dibalik pintu sembari menggiring Yoogeun yang susah sekali memakai dasinya. Lucu sekali melihat wajah sebalnya dipagi ini. Ahhh… mungkin hari ini hari keberuntunganku saat jam pertama adalah waktunya belajar sastra korea dan malaikatku inilah yang akan menggantikan Seo saem yang berisik itu. Aku yakin sepanjang pelajaran mataku tak akan mengantuk sedikitpun hahaha.
“Hey! Bisakah kau panggil aku nunna Myung, aku ini lebih tua 2 tahun darimu,remember?” omelnya menghampiri motorku, dan ia pun semakin kesal melihatku hanya menjulurkan lidah.
whatever!  Yoogeun~ah ayo naik” aku hanya bisa tertawa melihat raut wajah sebalnya. Yoogeun duduk di depan sedangkan Suzy duduk dibelakang.
“Hyung?”
“Hmm…?” dahiku mengeryit melihat wajah Yoogeun, kenapa iblis kecil ini? Biasanya juga dia selalu memasang wajah menjengkelkan dan selalu sukses membuat kepalaku mendidih.
“Hey, kau kenapa? Kau rindu pada Soohyun hyung?” tanyaku mulai khawatir dan saat itupun aku tersetak saat Suzy memelukku dan menyandarkan dagunya dipundakku.
“nado Yoogeun~ah, aku juga merindukan Soohyun oppa” rengekknya, ku angkat daguku keras hingga ia menjauh. What the— kau sedang mengajakku perang Bae Suzy?
Sungguh aku bersyukur saat Yoogeun menggeleng, hahaha  rasakan! Rindu saja sendiri sana!
“Lalu kau kenapa? Apa hadiah Transformer dari Appa minggu lalu masih kurang?” tanyaku menebak. Yahh… adikku ini sangat menyukai Transformer dan juga Power ranger.
“Hyung, kapan Appa dan Eomma pulang?” sungguh aku terkejut mendengarnya. Baru kali ini Yoogeun menanyakan hal itu. Aku pikir iblis ini paling tak peduli dengan keadaan orang tuaku, ternyata dia memang real child.
Ku elus kepalanya sayang, harus kalian tau, walau iblis ini kadang membuatku kesal tapi dia tetap adikku and well I love him. To much
“Gwenchanna, kan masih ada Myungsoo hyung mu yang tampan ini, geutchi?” wajah sedihnya langsung berubah sebal mendengar aku memuji diri sendiri. Yeah…  ini lebih baik dibanding wajah sedihnya itu.
“pulang nanti hyung janji akan menghubungi eomma dan Appa Via Skype? Eottae?” dengan semangat Yoogeun mengangguk senang, akupun ikut tersenyum.
“that’s my boy” seruku sembari menghidupkan motor sport ku.
—————
“Outch!” pekikku saat Suzy melempar helmnya kesal setelah sampai di parkiran Jeil high School.
“Kau ini kasar sekali Suzy” dumelku tertawa, ia berbalik dengan wajah garangnya. Ia marah padaku saat setelah mengantar Yoogeun ke sekolahnya, aku langsung mengebut dan alhasil ia terus mememelukku erat di sepanjang jalan tanpa lelah memekik.
“Jangan panggil namaku Kim Myungsoo, mulai detik ini aku ini gurumu ingat itu!” omelnya menungguku menghampirinya.
“Yahhh lagipula kau ini masih guru magang dan apa yang akan kau lakukan jika aku tak mau memanggilmu nunna apalagi sonsaengnim?” dia tak menjawab pertanyaanku, tapi seperti kebiasaannya ia hanya mendesis dan berbalik meninggalkanku.
“Suzy~ah tunggu” ia meronta saat tanganku langsung melingkar di pinggang rampingnya. Masa bodo ia meronta dan lirikan iri dari para siswi. Hahaha… lihat mata mereka, mianhe Suzy~ah mungkin setelah ini akan banyak hatter yang membencimu.
“Oh Myung, nuguji?” Tanya Minhyuk menghampiriku dan Soojung pasti disampingnya.
“Anyeongha—“
“Dia kekasihku” potongku dan dihadiahi pelototan Suzy dan Minhyuk. Soojung yang memang sudah tau wajah Suzy hanya bisa tertawa sembari menikmati sekelilingnya yang tengah saling memekik histeris mendengarku mempunyai kekasih. Kalian harus tau kalau namja tampan ini popular. Dia pun mengginjak kakiku dan melesat pergi meninggalkanku yang meringis kesakitan.  Oh my god! It’s hurt!!!
Aku hanya tertawa melihat Minhyuk menghampiriku dan tak lupa menepuk pundakku dengan tawa khasnya. Akupun ikut tertawa melihatnya dan juga delikan menggoda dari Soojung.
Dan kejadian itu pun terus menerus terulang sampai 2 minggu berturut-turut. Sesampainya di sekolah, kakiku tak pernah absen di injak Suzy saking gadis itu kesalnya dan tak lupa ia sangat marah melihat para penggemarku terus meneror dirinya dan mengejek dirinya bahwa dia itu hanya guru magang. Tapi sejauh ini ejekan dan terror itu masih termasuk tahap normal menurutku dan jangan lupa, She very Strong like Hulk hahahaha!
————-
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, aku baru saja pulang dari rumah Minhyuk setelah mengerjakan pekerjaan kami yang amat rutin, Yup! Bermain game.
“Aku pulang” seruku dengan bodohnya, kutepuk kepalaku ingat, ini sudah malam Myung, kau bodoh ya?
Dan disanalah aku melihat Suzy dan Yoogeun tertidur di sofa dengan tv masih saja menyala. Tak bisa kupungkiri senyumku mengembang melihat adikku dan juga wanita yang aku sukai tengah tertidur damai. Ku hampiri mereka dan kutatap wajah tenang mereka setelah sebelumnya kumatikan tv. Ku elus rambut Yoogeun dan segera ku gendong adikku dan membaringkannya di ranjangnya dan akupun melakukan hal yang sama pada Suzy, oh ya Tuhan tubuhnya ringan sekali. Apa dia kurang makan semenjak tinggal dirumahku?
“Eungg… Myung, kau sudah pulang” aku hanya tersenyum menjawab ucapan Suzy yang kini masih ada di gendonganku. Dengan perlahan aku dudukan dia di pinggir ranjang.
“tubuhmu ringan sekali Suzy, apa kau makan angina selama ini?” ejekku. Suzy hanya tersenyum, kenapa dia? Biasanya juga dia akan berteriak, mendesis atau semacamnya jika aku mengejeknya. Tapi kenapa dia?
“Gwenchanna?” tanyaku mulai khawatir. Ia mendongak dengan wajah sendunya. Ku tepuk pundaknya pelan.
“apa kau sedang punya masalah? Ceritalah padaku, siapa tau aku bisa membantumu” ucapku yakin.
“Myung, aku ingin bertanya padamu, apa perasaanmu jika orang yang kau sukai malah menyukai orang lain?” jujur aku sangat terkejut sekarang, Suzy… bagiku itu bukan sebuah pertanyaan, tapi sebuah pernyataan.
“kau ini kenapa? Solma! Apa Soohyun hyung menyukai orang lain?” tanyaku ragu. Suzy malah tersenyum getir.
“Sepertinya, aku bodoh bukan?” kuhembuskan napasku berat, sungguh aku harus apa sekarang!
“Hey hey, Suzy~ah kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?” tanyaku masih tak percaya apa yang gadis ini ucapkan. Matanya mulai berkaca-kaca tanpa melepas senyumnya. Segera aku pun merengkuh tubuhnya erat. Walau tak terisak, aku bisa merasakan dia kini tengah menangis.
“Soohyun oppa selalu menceritakan hal apapun tentang Jihyun eonni dan aku hanya bisa diam mendengarkannya” akupun sama Suzy… aku hanya bisa diam saat kau terus mengumbar senyummu untuk kakakku.
“Sudahlah, jangan menangis. Kau masih ada aku dan Yoogeun. Jangan dipikirkan hal yang kecil seperti ini. Kau adalah wanita yang sangat kuat yang pernah aku kenal, jangan kau buang air matamu untuk hal yang tak penting ini, mengerti?” kurasakan ia mengangguk dipelukanku. Aku terus merutuk dalam hati, akan kupastikan gadismu tergila-gila padaku hyung. Dan jangan pernah memakiku karena telah merebut gadismu karena kau sendiri yang mengacuhkannya. Bae Suzy, aku berjanji padamu akan merubah perasaanmu itu dan menghilangkan sosok Kim Soohyun di hatimu.
dan itulah malam awal dimana aku dan Suzy mulai sangat akrab. Jarang sekali aku dan dia bertengkar seperti sebelumnya, akupun senang melihat ia selalu tersenyum dan tak ragu untuk bercanda denganku maupun Yoogeun. Dan point plus untuk penilaianku tentang Suzy semakin bertambah. Gadis ini sangat perhatian padaku dan Yoogeun, sosoknya itu semakin mirip dengan eommaku.
Kring~
Panjang umur sekali, aku tersenyum melihat nama eomma tertera di ponselku. Segera aku mengangkat sambungannya, ahhh… I really miss you eomma.
“Eomma eomma eomma!!!!”
“hahahaha… kau ini Myung, seperti Yoogeun saja. Bagaimana kabarmu Myungie?”
“tentu saja tak baik. Eomma kapan kembali ke rumah? Aku dan Yoogeun sangat rindu dengan Sondubu jiggae buatan eomma”
“Aigoo… hahaha kau ini. Geokjeongma akhir minggu ini eomma dan Appa akan pulang, eottae? Happy?” bodohnya aku malah mengangguk, mana lihat eomma saat aku mengangguk.
“Eomma!!!!” aku dan eomma diseberang sana terkejut saat Yoogeun tiba-tiba saja memekik sebari melingkarkan tangannya di leherku dan berteriak persis di telingaku.
“Yak! Kenapa kau berteriak dikupingku?!” pekikku kesal, dan iblis kecil itu malah menjulurkan lidahnya.
“Heish… eomma juga kaget Geunie, aigoo… anak eomma yang paling lucu, bagaimana sekolahmu hem?”
“Anyeong, Yuhee ahjumaa!!!!” lagi-lagi aku terkejut. Kali ini Suzy yang berteriak di samping kiriku. Ya Tuhan! Apa rumahku ini sejenis hutan Amazon hah?! Kenapa semuanya suka berteriak seperti Tarzan?
“Hey! Berhentilah berteriak, aigoo… kupingku” dumelku sembari meletakan ponselku di meja dan meloadspeakernya agar aku, Suzy dan Yoogeun bisa mendengarnya bersama-sama.
“omo! Kalian ini… apa sebegitu rindunya padaku hem? Apa kalian tak merindukan appa juga?”
“tentu saja! Kami merindukan ahjumma dan ahjussi…kapan kalian kembali kerumah?” Tanya Suzy memonopoli ponselku, astaga! Terserahlah, lebih baik aku tidur saja sembari menunggu mereka berdua.  Kurebahkan tubuhku di sofa sementara mereka berdua sibuk mengobrol bersama eomma, aigoo… kenapa mereka berisik sekali.
“hyung! Eomma ingin berbicara denganmu” aku pun mendelikan mataku sebal. Segera aku menghampiri mereka dan mengabil ponselku.
“Ada apa eomma?”
“Myung, sebentar lagi kau lulus SMA kan?”  aku, Yoogeun dan Suzy sama-sama saling pandang bingung, memangnya kenapa kalau sebentar lagi aku lulus?
“Hmmm… memangnya kenapa eomma?”
“begini, perushaan tempat eomma bekerja menginginkanmu kuliah di sebuah akademi di Jakarta”
Deg~
Ada apa ini? Kenapa rasanya jantungku tiba-tiba berhenti seperti ini? Perasaan apa ini?
“eo…eomma ak aku—“
“Mereka akan membiyayai semuanya Myung, lagipula akademi itu dibawah kementrian perindustrian Indonesia dan staff pengajar disana sangat professional, bagaimana?”
Klik~
“Hey, kenapa kau mematikannya Myung!” ku acuhkan omelan Suzy dan kulempar ponselku ke sofa. Kulirik Yoogeun yang tengah memasang wajah sedihnya, segera kupeluk tubuh mungilnya erat dan saat itulah ia mulai menangis.
“Sssttt… hyung tak akan meninggalkanmu iblis kecil, im promise” ucapku mencoba menenangkan. Kulirik Suzy yang kini menundukan kepalanya menyesal. Harusnya kau bisa membaca situasi Suzy.
“Maafkan aku Myung” ucapnya ikut mengusap punggung Yoogeun. Aku hanya bisa tersenyum menanggapinya.
————-
“kau sedang menonton apa Suzy?” tanyaku seraya menghampirinya dan ikut duduk di sofa. Suzy menunjuk layar tv dengan dagunya. Dengan pelan akupun menjitak kepalanya.
“Harusnya kau menjawab bukannya memajukan dagumu pabo” omelku mengambil snack kentang di meja. Ia beringsut menyamankan duduknya yang tadi ku geser.
“oh my god! Theo James!  Tampannya!” ya ampunnn… kenapa semua yeoja selalu memekik saat melihat namja ini. Setiap hari rasanya telingaku akan putus saat semua yeoja membicarakan namja ini. Yahh… Theo James, alias Tobias alias Four. Actor bintang Divergent ini dikalangan siswi Jeil dan guru magang ini malah ikut-ikutan. Ya Tuhan… sadarkan mereka, bukalah mata mereka agar bisa melihat lebih jelas mana yang tampan.
“mana ada namja tampan dahinya berkerut terus seperti itu. Apa dia tak pegal” ocehku tanpa melihat Suzy yang bisa kutebak tengah memicingkan matanya sebal. Ahhh… lebih baik aku berbicara yang lain saja agar malaikatku ini teralihkan.
“kau tak tidur? Yoogeun sudah tidur”
“Ah matta, apa Yoogeun sudah tidur?” tanyanya dengan wajah khawatir. Sontak aku tertawa dan menjentik dahinya pelan namun tetap saja ia meringis.
“dasar guru magang bodoh, belum juga satu menit aku mengatakan Yoogeun sudah tidur, kau malah bertanya lagi, pabo”
“Jangan mengataiku Myungsoo!” omelnya sembari merebut snack kentang dan memakannya dengan rakus. Lucunya…
Dan sepanjang film itu, taka da satupun antara aku dan Suzy yang bersuara. Pertama, gadis itu terlalu focus menonton dan aku sendiri menahan kantuk dan memaksa menontonnya. Dan saat adegan itulah mataku sukses membuka, tidak! Lebih tepatnya aku terkejut saat Suzy memekik tertahan.
Oh ya Tuhan, just kiss scene…
“kau ini heboh sekali, just kiss scene”  delikku sebal, mataku mengerjap saat Suzy tak sedikit pun bergeming dan malah terus menelan ludahnya dengan mata terus focus pada layar. Dan tebak, apa yang ada di pikiranku sekarang. Menjailinya hahaha
“Wajahmu itu terlalu menampakan jika kau ingin melakukannya Suzy, apa Soohyun hyung tak pernah menciummu?” bukannya marah, dia malah menatapku dengan tampang tak ku mengerti. Apa? Apa aku salah bicara? Wait? Apa dia belum pernah berciuman?
“tunggu, apa kau belum pernah berciuman?” tanyaku ragu, dan bodohnya gadis di depanku ini malah mengangguk dengan rona merah di pipinya. ya Tuhan kuatkan aku!!!
“kau bercanda!” ejekku tertawa dan tawaku tak bertahan lama saat wajah malu Suzy terlihat. Dan entah setan apa yang merasukiku, aku langsung memegang pundak Suzy agar gadis itu menatapku. Kau memalukan Kim Myungsoo! Kendalikan jantungmu!
“a… apa yang kau lakukan?” ucapnya gugup.
“Apa kau menginginkan sebuah ciuman?” shit! Pertanyaan konyol apa itu Myungsoo!
Aku bisa lihat bahwa gadis ini gugup. Hanya satu cara! Memastikannya.
Dengan cepat kutempelkan bibirku pada bibirnya tanpa menutup mataku. Aku bisa melihat mata jernih it uterus mengerjap terkejut. Oh gosh! Bibirnya bergetar.
Hanya beberapa detik bibirku bertahan menempel di bibir merahnya. Jantungku tak hentinya berdebar, apakah aku bisa menjadi yang pertama untuknya? Sungguh! Gadis ini menginginkannya.
“Bibirmu bergetar Suzy” ucapku tanpa melepas pandanganku padanya. Kulihat wajah terkejutnya dibaluti dengan raut bingung, ia pasti tak mengerti maksudku.
“kau menginginkannya”
“Ha? Menginginkan apa?” tanyanya bingung, kau ini sangat bodoh Suzy, dengan lantangnya kau ingin kupanggil nunna, tapi urusan seperti ini otakmu sama saja dengan Yoogeun, like a child.
“this” kembali kutempelkan bibirku pada bibirnya dan tanganku mulai melingkar di pinggang kecilnya dan memperpedek jarakku dengannya. Mataku terus terbuka saat mata gadis ini tetap saja terbuka saking terkejutnya.
Sekitar 1 menit bertahan mataku terbuka da nada rasa bahagia saat Suzy mulai terbawa suasana. Perlahan ku gerakan bibirku memulai permainan ini. Ku tuntun dirinya penuh kelembutan. Aku harap kau mengerti perasannku ini Suzy.
Untuk pencium pemula, gadis ini cukup pintar mengimbangi permainan yang dimulai olehku. Rasanya ada semburan kembang api di perutku saat kedua tangannya melingkar di leherku. Apa aku boleh senang sekarang? Gadis ini menikmatinya.
Dan ciuman kami ini hanya bertahan beberapa menit sampai…
Bugh~!
Ku seka ujung bibirku, aku hanya bisa tersenyum saat darah mengalir disana. Aku hanya bisa tersenyum miring melihat wajah murka kakakku. Well, my brother is back…
“Mworaneungoya??!!!” pekiknya sembari mencengkeram kerah bajuku dan mengangkatnya. Kuperlihatkan senyum licikku padanya. Aku harus apa  jika gadismu sendiri kau sia-siakan dan kau buat patah hati hyung.
“Oppa jebal, lepaskan Myungsoo!”  aku tersenyum lembut pada Suzy yang kini tengah mencoba merajuk pada Soohyun.
“well, welcome home hyung and what are you doing to me? Kill me?” dan pukulannya kini mengenai rahangku, aku bisa mendengar gemeretuk tulang rahangku, I mean it’s broke
“Kau sudah gila hah?! Dia wanitaku Myung!” pekik Soohyun murka. Tawaku pecah mendengar pernyataannya,  bulshit my bro!
“Tapi gadismu sendiri tak merasakan itu hyung” tantangku dengan penuh ketenangan. Aku sedikit meringis saat rahangku berdenyut saat aku berbicara. Rasa bersalahku mulai menyelimuti diriku saat aku bisa melihat Suzy menangis. Tapi taka da waktu untukku menenangkannya, yang aku pikirkan hanya menyadarkan kakakku yang bodoh ini.
“omong kosong apa yang kau katakana?” pekik Soohyun keras.
“hyung, kau ini kakakku tapi kau lebih bodoh dariku ternyata”
“kau berani padaku hah?!” pekiknya lagi-lagi. Cukup! Aku tak tahan bersikap dingin. Dengan cekatan ku enyahkan tangannya di kerahku dank u pukul rahangnya keras. Rasakan!
“ya! Kau orang yang paling bodoh yang pernah aku temui! Kau menyia-nyiakan semua orang yang mencintaimu. Tanya pada hatimu?! Apa yang kau lakukan selama ini untukku, Yoogeun dan kekasihmu Suzy?!  Never?! I SAID NEVER!!!” kulihat Soohyun kebingungan dengan perkataanku. Stupid!
“Kau sibuk dengan urusanmu sendiri dan kau sibuk dengan temanmu itu, Jihyun. Apa kau pernah berpikir, bagaimana perasaan Suzy? Bagaimana dengan Yoogeun? Apa kau tau perasaannya saat kau sibuk dengan kuliahmu? Aku? Aku bisa apa hyung! Aku ini tak sepintar kau?! Aku hanya bisa menjadi anak nakal yang selalu membuat onar!”
“Myung, aku—“
“kau menyesal? Oohh… apa kau tak tau kesalahanmu? Yahh… mana sempat kau memikirkan hal sepele itu, benarkan Kim Soohyun hyung?” kau terlalu lama berpikir hyung.
———
Sarapan kali ini serasa begitu mencekam menurutku, tak ada seorangpun yang mengeluarkan suara. Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.
“Myungsoo hyung, kenapa wajahmu? Apa hyung berkelahi dengan Minhyuk hyung?”  ku elus puncak kepalanya penuh sayang.
“eoh, dia kesal saat hyung mengalahkannya bermain game bola, pabo geutchi?” Yoogeun hanya mengangguk saja dan begitu mudahnya mempercayai perkataanku.
“Ah iya, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua” Soohyun, Suzy dan juga Yoogeun menatapku bingung.  Kim Myungsoo, kau tak boleh mengingkari janjimu . just do it!
“Aku akan mengambil beasiswa yang eomma tawarkan tempo hari” and I see, semua orang terkejut dan Yoogeun pun termasuk. Remember?  Iblis kecil ini terlalu pintar untuk anak seumurannya.
“Hyung! Kau sudah janji tak akan meninggalkanku?” pekiknya mulai terisak. Aku hanya bisa tertawa melihat wajah mungilnya mulai memerah. Im sorry…
“siapa bilang hyung meniggalkanmu? Hyung hanya akan belajar saja disana, satu tahun sekali atau hari libur panjang hyung pasti akan pulang” semoga saja Yoogeun bisa mengerti perasaanku itu. Aku hanya bisa tersenyum melihat Suzy menatapku.Maafkan aku Suzy, aku menyerah mengambil hatimu…
“Myung, jika keputusanmu menyangkut hal semal—“
“Tenang saja, bukan itu alasanku mengambil beasiswa itu. Aku punya kenalan disana, dia mempunyai studio photo dan ia memintaku menjadi asistennya. Kau tau kan hyung aku suka photographer? Sekali mendayung, dua pulau terlampaui, benar kan?”  kulihat Soohyun hanya bisa mengangguk tak bisa menjawab.
“ ah iya hyung, seharian ini aku pinjam Suzy yaa?” pintaku dan Soohyun pun menyanggupi.
————
“ Aku pikir kau meminjamku seperti barang, kau akan mengajakku berkeliling kota, tapi nyatanya kau malah mengajakku kea tap gedung sekolah. Klise sekali…” ku tersenyum sembari menengadahkan kepalaku dan menghirup udara pagi sebanyak mungkin.
“Ahh… aku akan merindukan tempat ini” ucapku tak menjawab pertanyaan Suzy dan seperti biasa malaikatku ini mendesis sebal.
“kalau begitu, kenapa kau pergi pabo!” tawaku percah mendengar omelannya. Dan akupun akan merindukan omelanmu Bae Suzy, ah bukan! Suzy nunna.
“Oh ya Myung, nanti siang kau sudah berangkat ke Indonesia, tapi sampai sekarang kau belum pernah memanggilku nunna, Suzy Suzy Suzy saja kau panggil” apa dia cenayang? Baru saja aku memanggilmu nunna, Suzy yahh walau di dalam hatiku saja.
“Lalu, apa yang akan kau berikan padaku sebagai imbalannya?” tantangku padanya. Kulihat ia tengah berpikir.
“Terserah kau saja, ayo cepat panggil aku nunna, Suzy nunna~” kudekati dia saat Suzy mengatakan itu sembari menutup matanya dan dengan lembut ku kecup keningnya. Suzy mendongakan wajahnya dan menatapku terkejut, aku hanya bisa tersenyum.
“Aku mencintaimu, Suzy nunna”
————–
3 tahun kemudian, Jakarta
“Ahhh ya Tuhan, kenapa harus ada tugas akhir?!!” pekikku membanting tubuhku ke atas kursi mini theater yang terletak di depan kampus. Kepalaku rasanya ingin pecah saat membaca contoh-contoh tugas akhir mahasiswa International trade tahun sebelumnya. Tugas akhir itu seperti skripsi, berhubung aku kuliah mengambil diploma, jadi namanya tugas akhir, that’s same.
“Hey Myung, lo gak ke studio Pak Made?” Tanya Dio, ku dudukan tubuhku dan menggeleng lesu. Namja sok tampan ini menepuk pundakku dan berbisik. Kenapa lama-lama namja ini seperti ibu tukang gossip?
“hey, Myung… lo punya line id nya Cheryl gak? Itu cewek yang jadi model lo buat majalah Maz” nasib baik saat tanganku memegang buku tugas akhir yang cukup tebal dan keras, dengan gampangnya ku pukul kepala bodohnya Dio amat keras hingga ia memekik kaget dan kesakitan.
“Sialan lo! Kaget gue!” pekiknya sembari mengusap kasar kepalanya.
“Makanya Lo itu jangan mikirin cewek terus, pikirin tugas akhir lo, emang lo udah di acc sama Pak Agus? Di coret iya” jangan salah, cukup 3 bulan saja aku belajar Bahasa Indonesia plus Bahasa gaul anak Jakarta. Jangan pikir Soohyun hyung saja yang punya otak jenius. Kim Myungsoo juga punya.
“Lah? Lo tau darimana kalo tugas akhir gue di coret sama Pak Agus? Lo ngegosip sama anak cewek yaa?”
“emang itu kemasuk gossip ya kalo Pers kampus nempelin muka lo di mading?” mata kecil Dio langsung melotot.  Ya Tuhan, kenapa kau menciptakan makhluk seperti Dio…
“Turun rating gue…” ucapnya lesu.  Dia pikir volling sinetron? Apanya yang rating?
“Woy woyy di depan ada cewek cakep!!!” wajah lesu Dio seketika sumringah, wajah berserinya terpancar saat mendengar ada mahasiswa memekik memanggil teman-temannya itu sukses membangkitkan semangat juang namja bodoh sok ketampanan ini.
“Heh Myung, Lo gak ikut? Ada cewek cakep katanya?” sikutnya mengajakku.
“Gue gak suka cewek cakep, paling jadi-jadian, suh! Pergi sana”
“Yaudah, gue duluan yaa, eh! Ntar gue nyontek tugas akhir lo” mataku melotot, dia pikir tugas akhir itu kertas ulangan sd? Mau nyontek dibagian mana dia?
Kring~kring~
Dahiku mengeryit saat ada nomor asing yang menghubungiku. Nugu? Apa Pak Made gak nomor telepon?
“Halo, dengan Myungsoo” ya Tuhan, kenapa berisik sekali
“….”
“Halo, siapa ini? Kalau begitu saya tutup—-“
“Myungsoo~ah? Myungsoo?”  tunggu? Kulihat layar ponselku dengan teliti. Ini nomor Indonesia, apa aku salah dengar?
“Halo, ini siapa?”
“Siapa? Mworaneun— Myungsoo~ah naya Suzy, Suzy nunna!!!”  mataku melotot mendengar suara Suzy. Mwoya? Kenapa dia menggunakan nomor Indonesia? Solma?!
“Yak! Eoddiya?!!!”
“Tolong aku Myung, entah kenapa aku digerumuni orang seperti ini”
“Kau dimana Suzy?” ucapku sembari berlari.
“Panggil aku nunna!”
“Pabo! Bukan saatnya kau mengomel hal itu. Sekarang kau— Gotcha!”
Klik~
Kuhampiri gerumunan orang di depan gedung utama. Dan akupun bisa melihat gadis dengan kulit seputih susu itu, siapa lagi kalau bukan Bae Suzy.
“Owow…. Calmdown guys! Calmdown…. Excusme” kutarik tubuh Suzy hingga gadis ini memelukku dari belakang.
“tenang, dia mencariku oke. Sekarang bubar” kulihat beberapa mahasiswa merasa lesu dan para mahasiswi pun  terlihat shock saat Suzy memelukku. Kutarik tubuhnya menuju mobilku.
“ya Tuhan, Kenapa kau bisa ada disini? Bukannya kau sudah jadi guru tetap di Jeil Suzy?” tanyaku menatap Suzy yang tengah mengatur napasnya. Kulihat dia tengah kesal sekarang. Apalagi ini? Jangan bilang ia kesal padaku. About what huh?
“Pabo! Heish!” omelnya memukul pundakku.
“sekarang apa? Kenapa kau selalu mengomel hah? Harusnya kau senang bisa me—“ sungguh aku sangat terkejut saat Suzy langsung menarik leherku dan memelukku. Karena rasa rinduku yang mendominasi, aku pun menarik pinggangnya dan menyandarkan kepalaku di pundaknya. Ku hirup aroma Suzy yang entah sejak kapan kurindukan. Selama 3 tahun aku merindukan gadis ini.
“Bodoh! Kau berbohong padaku dan juga Yoogeun” aku pun menatap wajahnya bingung. Berbohong?
“Kau mengingkari janjimu Myung? Satu tahun sekali? Libur panjang? Yang ada kau tak pernah pulang Myung. Kau berbohong” ahhh… jadi itu masalahnya.
“Ahh… maafkan aku, bukannya aku tak mau pulang, tapi pekerjaanku lah yang menuntutku tak bisa kembali ke rumah” ungkapku berharap Suzy mengerti. Namun, gadis ini malah mendesis.
“Pekerjaan huh? Menjadi model dengan tubuh shirtless?” mataku mengerjap, kenapa dia tau?
“Ha? Kenapa kau tau? Ani ani… pekerjaanku seorang Photographer Suzy, aku bukan model” elakku,  untuk yang ini aku tak berbohong, sungguh!
Liar! Lalu ini apa?” omelnya melempar majalah Prancis padaku. Aku hanya bisa menggaruk tengkukku menatap wajahku dengan tubuh shirtless dan seorang model bertubuh semampai bergelayut di tanganku.
“Ahhh… ini, saat itu model pria nya mengalami kecelakaan mendadak, jadi dengan terpaksa aku menggantikannya. Tapi, tubuhku tak buruk- buruk ju—“
“Yak!” aku terlonjak kaget, kenapa dia suka berteriak?!
“Kau ini kenapa? Kenapa kau marah melihatku menjadi model dadakan?” tanyaku heran.
“Aku cemburu Kim Myungsoo! JEALOUS!!!”  ahh… dia cemburu, tunggu?
“WHAT?! Are you kidding me? Or your hangover?”  tanyaku kaget. Dan akupun dihadiahi pukulan bertubi-tubi olehnya, dasar Hulk.
“Heish! Aku tak bercanda Myungsoo, siapa suruh kau menyatakan cinta sesaat sebelum pergi. Dan surat konyol apa ini” omelnya melempar kertas putih, sepertinya aku pernah melihatnya.
Aku pun membuka kertas itu dan melihatnya, woah! Ini tulisanku!
Hai Kim Myungsoo, setelah ini kau akan pergi meninggalkan gadis yang kau sukai. Bagaimana perasaanmu? Pasti sangat menyedihkan bukan?
Lalu kenapa kau menyerah merebutnya dari kakakmu? Apa kau terbebani dengan perkataannya kalau kau ‘Hanya anak kecil’?
Aku pikir tidak, kau hanya merasa tak ada ruang untukmu kan? Pasti itu?
Bagaimana jika kau mendapatkan kesempatan?
Aku harap kau bisa mewujudkan beberapa hal dariku
  1. Pulang ke Negara asalmu
  2. Nyatakan cintamu kembali
  3. Nikahi dia
  4. Damping dia sampai lanjut usia dan mati
Bagaimana? Semoga saja keinginanku ini kau bisa wujudkan. Semoga berhasil Kim Myungsoo.

From : Kim Myungsoo
To       : Kim Myungsoo
Mwoya? Aku tak ingat pernah menulis hal seperti ini. Kulirik Suzy dengan wajah penuh tanda Tanya.
“Aku tak ingat pernah menulis ini?” ucapku masih bingung. Suzy malah menjitak kepalaku.
“Bodoh! Gara-gara surat ini aku jadi putus dengan Soohyun oppa”
“Mwo?! Putus? Kapan?!”  ya Tuhan, kemana saja kau Kim Myungsoo.
“Seminggu setelah kau pergi” ucapnya lesu. Ya Tuhan kemana saja diriku selama ini? 3 tahun sudah berlalu semenjak kejadian itu berarti.
“kenapa kalian bisa putus?”
“Karena aku mencintaimu pabo! Nunna mu ini mencintaimu” pekiknya dengan wajah memerah.
“HAH?”
————-
“Jadi ini studio tempatmu bekerja?” Tanya Suzy menatap ruang studio milik Pak Made. Aku hanya mengangguk, kulihat Pak Made menghampiriku dengan senyum khasnya.
“Wahh… siapa ini? Apa dia pacar kamu Myung?” Tanya Pak Made, aku hanya menggaruk kepalaku. Apa aku boleh mengklaim kalau Suzy itu kekasihku atau tidak?
“Ahjussi ini bicara apa?” bisik Suzy padaku.
“Dia bertanya, apa kau ini kekasihku” jawabku pelan. Dan desisan khas Suzy pun terdengar. Mataku mengerjap saat gadis disampingku ini mengeratkan genggaman tangannya dan tersenyum ramah pada pak Made.
Nice to meet you mr. eungg…”  Pak Made menjabat tangan Suzy ramah.
“You can call me Made” jawab pak Made, Suzy tersenyum.
“Nice to meet you mr. Made, my name is Bae Suzy, Myungsoo girlfriend” and see… tak perlu mengklaim pun yeoja ini sudah mengklaim duluan.  Yeay my name is Kim Myungsoo, and I am Suzy Boyfriend  harusnya aku memekik seperti itu. But, aku bukan Dio si namja sok tampan nan bodoh itu.
Segera ku giring Suzy kedalam ruangan pribadiku dan mendudukannya disana. Matanya membelalak melihat wajahnya hampir memenuhi dinding. Aku hanya bisa tersenyum membalas keterkejutannya.
“Kau psikopat ya?” jika saja ini adalah anime, mungkin tubuhku bisa digambarkan terjungkal kebelakang atau tidak tertimpa batu besar. Bukannya terharu atau basa basi yang terdengar romantic, kenapa dia malah menuduhku sebagai psikopat, semakin lama kenapa malaikatku ini semakin bodoh. Tapi masa bodo dengan itu, aku harus menyelesaikan tugasku.
Aku pun berlutut dan menatapnya. Ku hiraukan jantungku yang berdebar kencang.
“Suzy, maaf aku sudah berbohong padamu mengenai surat itu. Aku tak pernah melupakannya tapi aku cukup terkejut kau bisa menemukannya. Jadi terima kasih telah mengembalikannya padaku. Aku ingin bertanya padamu, apa yang akan aku lakukan setelah ini?” aku mengelus kedua tangannya yang polos tanpa perhiasan apapun, entahlah aku senang melihatnya.
Ia menggeleng
“Aku ingin mewujudkan permintaan dariku untukku yang point ke 2 dan ke 3 sekarang. Mungkin jika saja kau tak menyusulku kemari, aku bisa mewujudkan point 1, 2, 3 secara beruntun. Tapi kau malah menyusulku, tapi tak apa-apa” kuraih kalung yang selama ini aku pakai dan kuperlihatkan dua cincin yang menjadi bandulnya. Aku hanya bisa tersenyum melihat mata almondnya mulai berkaca-kaca.
“Bae Suzy, will you marry me?”
Mungkin aku terlihat terburu-buru mengenai ini. Tapi aku sudah memantapkan hatiku, sudah kukatakan sebelumnya bukan. seorang pria akan mencintai satu wanita, itu prinsip hidupku dan appa yang telah mengajarkannya padaku. Hatiku yang memilih Suzy, bukan tubuhku. Gadis itu yang selalu berputar dikepalaku.
Dan mulai detik ini aku sudah berani berjanji untuk mewujudkan point terakhir permintaanku. Aku berjanji dengan seluruh jiwaku bahwa aku akan setia pada nunnaku ini. Aku tak akan membuatnya menangis kembali, aku akan selalu membuat dirinya tersenyum.
Itu janjiku sebagai Pria.
~KKEUT~
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA RC YA ^o^

JANGAN LUPA RC YA ^o^
Baca , Komen :D