Kalian Suka Baca FF Suzy Berpasangan Dengan Siapa ?? ^_^

Rabu, 30 Desember 2015

[OneShoot] "Love & Dreams"

  No comments    
categories: 


Author : Quratu Aina
Twit/FB : @ainaQyuna / Aina Zatulini

Genre : Sad/Drama
Casts :
Kim Soo Hyun
Ham Eun Jung
Bae Suzy
Lee Jang Woo
Lee Ji Eun

---
*Soo Hyun Pov*
"soo-hyun!!" terdengar suara seorang yeoja yang berteriak memanggil namaku. Dia berlari menghampiriku, dan kemudian ia memagang tanganku.

"soo-hyun. Kau harus berhasil. Hwaiting!" ucapnya yang mulai menyemangatiku.
"ye, gomawo eunjung!" balasku dengan senyuman.

Aku duduk diruang tunggu, perasaanku saat itu mulai kacau. Tak tentu arah tujuannya kemana. Aku mulai gelisah saat itu. Menunggu kedatangan kedua orangtua ku. Yang sangat berpengaruh untuk menyemangatiku.


*Author Pov*
Hari ini adalah hari dimana kim soo hyun mengikuti kontes bernyanyi. Kedua orang tuanya tak kunjung datang juga sejak tadi. Kini tiba saatnya soo hyun tampil.

Saat berada di tengah panggung soo hyun menatap penonton dengan sangat tajam. Kedua bola matanya mencari akan sesuatu.
"kemana mereka? Apa mereka akan melanggar janji kepadaku?" batin soo hyun.

Ia pun mengedipkan matanya. "ini adalah hari dimana aku ingin menunjukan kemampiuanku. Mengapa mereka tak kunjung datang? Aku ingin mereka melihat bakatku dan membuktikan bahwa perkataan mereka sama sekali tidak benar" lanjutnya didalam hati.

Juri pun memperhatikan tingkah soo hyun yang sejak tadi belum sama sekali mengeluarkan kemampuan bernyanyinya.
"Ye, Kim Soo Hyun? Gwenchana? Kami lihat kau kurang fit hari ini. Apa kau ingin menyerah?" ucap salah satu juri.

"Anni. Aku mohon berikan waktu sebentar, aku ingin menunggu kedua orangtua ku. 5menit saja". Mohon soo hyun dengan sangat.
"Mianhe. Ini adalah perlombaan, bukan kau saja yang ingin tampil. Jadi jika kau tidak memulainya sekarang lebih baik kau mengundurkan diri." susul juri lainnya.

Soo Hyun pun menatap bangku para penonton. Kedua orang tua nya masih belum hadir. "Baiklah mungkin mereka tidak memperdulikanku." batinya. Soo Hyun pun mengarah kearah Eunjung. Eunjung pun memberikan semangat dengan mengepalkan kedua tangannya dan mengangkatnya.

Soo Hyun kemudian menuju kearah para pengiring musik. Yang seolah-olah memberikan kode bahwa dia sudah siap untuk bernyanyi. Suara piano pun mulai berbunyi. Soo Hyun pun mulai mengeluarkan suara emasnya.

Lagu Dreaming adalah lagu yang sekarang ia nyanyikan. Sembari bernyanyi. Soo Hyun membayangkan kejadian-kejadian buruk yang menimpanya dengan kedua orang tuanya.

"Kau tak boleh bernyanyi. Kau harus bisa menjadi penerus perusahaan ayah!" bentak ayahnya.
"Lusa aku ikut kontes bernyanyi ayak-ibu. Jika aku menang aku akan meneruskan bernyanyiku. Jika aku kalah aku akan mengakhiri bakat nyanyiku selamanya. Kuharap akn kedatangan kalian." tutur soo hyun.

Disaat ia bernyanyi, ia mulai kecewa. Kedua orang tuanya tak datang. Dan tak menghargai sama-sekali cita-citanya. Soo Hyun pun bernyanyi dengan tetesan air mata.

Di bangku penonton eunjung melihat kesedihan yang mendalam bagi soo hyun. "kau bisa soo hyun! Kau sungguh membuatku terharu". Ungkap eunjung dengan ekspresi harunya.

Tiba-tiba handphone Eunjung berbunyi. Ia segera menuju kebelakang untuk mengangkat telphon.
*percakapan telephone*
"Yoboseo?" eunjung
"ye, yoboseo! Aku Bae Suzy, apa benar ini ham eun jung?"
"ye, nuguya?" eunjung

"mianhe..." ucap suzy sembari menangis.
"mwo? Waeyo?" eunjung yang mulai panik.
"kedua ayah dan ibu yang bernama Kim Soo Hyun sekarang berada di ICU keadaannya sangat kritis."

"mwo? Jinjja?." eunjung mulai meneteskan airmatanya. Ia mengakhiri percapakannya. Dan kembali menatap soo hyun yang masih bernyanyi. Wajah eunjung mulai memerah, dengan cepat ia segera pergi menuju rumah sakit.


Soo Hyun pun selesai bernyanyi, ia pun mencari eunjung di sekitar bangku penonton. Karena ramai, soo hyun pun susah mencarinya. Ia dengan segera menelfon eunjung. Namun sayang telfonnya tidak aktif. Perasaannya kini sudah tidak enak. Fikirannya juga mulai berantakan.

"Prasangka apa ini, mengapa fikiranku menjadi tertuju pada ayah dan ibu?" gugah hati soo hyun.

~Dirumah Sakit~
Eunjung dan segera menghampiri ruangan yang suzy beritahu. Setiba ditempat itu terlihat suzy yang sedang menundukan kepala. Suzy menyadari kedatangan eunjung ia pun menghampirinya.

"Neoui Eunjung?" suzy dengan wajah memerah.
"Bae suzy-ya. Apa yang terjadi? Kau apakan kedua orangtua Soo Hyun!." eunjung yang mulai tak dapat mengatur emosinya.

"Mi-mianhe. Supirku mengantuk, ia tak sadar dan kemudian kita bertabrakan. Mobil mereka terkena pohon besar." terang suzy.
"lalu sekarang bagaimana?" eunjung mulai tenang.

Dokterpun keluar dari ruangan. Suzy dan Eunjung mulai menghampirinya.
"Anda keluarga korban?"
"andwe. Dia keluarga korban." suzy
"ye, aku keluarga korban." eunjung

"mohon maaf, korban tidak dapat diselamatkan. Mereka mempunyai penyakit dalam sejak dulu. Sang ibu mengidap kangker otak dan sang ayah mengidap serangan jantung."

"mwo~?" eunjung menangis dengan haru dipelukan suzy.
"mengapa secepat ini? Soo hyun pasti akan lebih shock dariku" lanjutnya.

### Singkat cerita,
Soo hyun mendapat kabar mengenai kedua orang tuanya. Soo Hyun dengan gelisah segera menghampiri mereka.
"Appa! Eomma!" teriak tangis soo hyun di hadapan mayatnya.

saat oppa menangisi kematian appa & eommanya :')saat oppa menangisi kematian appa & eommanya :')

Eunjung pun mengampiri soo hyun dan mulai menenangkannya. "Mengapa secepat ini? Aku sama-sekali belum bisa membahagiakan mereka jungie!" soo hyun menangis sembari mengenggam tangan mayat kedua orangtuanya.
"Aku menyesal! Ini semua gara-gara mimpiku!" lanjutnya yang mulai mengharu biru.
"andwe! Ini sudah takdir soo hyun. Jangan pernah kau mengatakan itu." eunjung menenangkan.
"Siapa yang berani membuat mereka meninggal! Ha! Siapa jungie!" bentak soo hyun.
"supir noona ini~" eunjung menunjuk suzy.
"kau? Kau berani membunuh kedua orang tua ku!" soo hyun membentak-bentak supir suzy.
Ia mulai melemberi tonjokan, pukulan dan tamparan kepada sang supir. Suzy mulai membela sang supir,
"andwe! Dia tak salah! Dia terburu-buru gara-gara aku yang menyuruhnya untuk dengan cepat menaikan kecepatan!" bela suzy.
"Lalu? Jika kau salah kau mau apa? Ha!! Kau bisa melakukan sesuatu?" ancam soo hyun.
"Apa? Apa yang kau mau?!" balas suzy.
"Aku ingin kau kembalikan nyawa mereka!" soo hyun mulai menampai suzy. Emosinya kini tak terkendalikan lagi.
Eunjung membawa suzy keluar. Membiarkan soo hyun menyendiri didalam. Diluar suzy menangis dipelukan eundung. Suzy berkali-kali meminta maaf kepada eunjung.
Eunjung selalu melarangnya untuk minta maaf karena itu bukan kesalahannya. Itu memang sudah takdir tuhan. Yang maha mengetahui segala hal yang kita tidak ketahui.
**

Satu minggu berlalu, soo hyun masih belum bisa menerima kenyatahan pahitnya. Dan belum bisa menerima maaf dari suzy. Karena baginya, suzy adalah pembunuh kedua orang tuanya.
*Soo Hyun Pov*
aku memang memenangkan kontes itu. Aku memang mendapatkan gelar kemenanganku. Tapi, aku justru kehilangan kedua orang tuaku. Apakah aku termasuk anak durhaka?. Apakah aku anak yang tak berguna? Jika kedua orang tuaku telah tiada. Lalu untuk apa aku hidup?
*Author Pov*
Hari demi hari soo hyun selalu menyendiri. Eunjung sang sahabat pun tak berani menghampiri soo hyun. Karena ia tau, soo hyun masih tak bisa menerimanya.
Malam hariya, soo hyun berjalan menghampiri rumah eunjung. Saat dijalan, soo hyun melihat seorang wanita yang berdiri sendiri halte buss.
"malam-malam mengapa masih ada saja seorang yang menunggu buss. Inikan sudah hampir jam 10 baboya!". Soo Hyun dari kejauhan.
Disamping itu, ia juga melihat seorang preman yang terlihat sedang mengamati gadis itu. Saat soo hyun amati lagi, ternyata itu suzy. Preman itu terlihat mulai mendekati suzy.

Dengan cepat preman itu mengambil tas yang suzy taroh dibangku halte tepat disampingnya. Namun na'as preman itu mengambilnya.
Soo Hyun dengan segera mengejar preman itu. Suzy dengan panik triak-triak. "preman! Tolong! Preman!" halte bus itu tak jauh dari rumah eunjung.
Preman itu menuju kearah depan rumah eunjung. Eunjung yang berada di gerbang rumah. Terkejut mendengar soo hyun berkata "jungie tangkap preman itu!". Dengan cepat eunjung pun memukul preman itu.
Soo hyun pun membantu memukuli preman itu. "dasar! Rasakan ini!" ucap soo hyun yang memukuli preman itu. Eunjung mengambil dompetnya. Dan memberikan kepada suzy.

"gwenchana?" suzy
"haha aku baik-baik saja. Kita sudah biasa ngadepin preman seperti dia." eunjung.
"ohhh, gomawo :) " ucap suzy.
Soo Hyun masih saja memukuli preman itu. Tak lama kemuidan "andwe! Dia oppa-ku, jangan kalian lakukan itu!" cuap gadis itu sambil lari menghampiri mereka.
"kau siapa? Dia siapa?" soo hyun menghentikan pukulannya.
"aku Lee jieun, aku adiknya Lee jangwoo. Ye, dia lee jangwoo. Dia sebenarnya bukan pencuri.."terangnya sembari mengantur nafas karena kecapean berlari.

"Lee Jang Woo?" eunjung menghampirinya.
"hasihh itu kau?" lanjutnya dengan terkejut.
"kau mengenalnya?" soo hyun.
"dia teman SMU ku dulu.. Tak kusangka dia menjadi seperti ini.." eunjung
"hidupku susah, aku tak bisa apa-apa. Aku terpaksa melakukan ini". Terang jangwoo yang mulai mengelus-elus pipi bekas pukulan soo hyun.
"ye, tapi oppa kau tidak mesti melakukan ini. Sudah kukatakan aku benci kau melakukan ini lagi." oceh jieun.
"mianhe.." jangwoo tertunduk.

"bantu aku jieun, bawa oppa-mu masuk!" eunjung. Mereka pun masuk kedalam rumah Eunjung. Eunjung mulai mengobati luka jangwoo.
Diluar soo hyun masih bersama suzy. "kau baik-baik saja bukan?" soo hyun.
"harusnya aku yang bertanya seperti itu!" suzy. Soo Hyun pun mulai jadi salah tingkah. Suzy tersenyum kepadanya. Soo hyun pun membalas senyuman dari suzy.
Didalam eunjung melihat suzy dan soo hyun yang berduaan. Yang terlihat mulai akrab berbincang-bincang.

"Bukankah aku senang melihatnya bisa tersenyum kembali. Tapi mengapa kini aku merasa sakit?" ucapnya dalam hati.
"Eunjung!" pangiil jangwoo
"ye? Bagaimana? Kau tak apabukan?" eunjung.
"Aku tak apa, gomawo~" jangwoo.

"harus kah aku merasakan sakit hati seperti ini?" batin eunjung. Jangwoo melihat eunjung yang melamun dan tertunduk lesu.
Saat melihat kearah luar rumah, jangwoo melihat soo hyun dengan suzy didepan. "apa karena mereka?" tanya batin jangwoo.
"jungie?" pelan jangwoo.

"ya?" eunjung.
"aku senang bertemu denganmu lagi, aku merindukan saat-saat dulu saat kita masih menjadi sepasang kekasih. Hehe" jangwoo mulai menghibur.
"ah lupakan saja, badanku kurang enak. Aku akan kekamar, kau bisa pulang~" eunjung berjalan lemas menuju kamar.
"Apa dia benar-benar sudah melupakan kenangan dulu?" batin jangwoo. Suzy dan soo hyun kemudian masuk kedalam. Lalu suzy mencari eunjung. Jangwoo mengatakan bahwa keadaan eunjung sedang kurang enak.
Saat mendengar itu soo hyun langsung panik, dan segera menuju kekamar eunjung. Sayang jangwoo melarangnya. Benak hati suzy merasa sedikit kecemburuan melihat tingkah soo hyun yang terlihat begitu perduli kepada eunjung.

"Apa sebenarnya hubungan mereka? Apa mereka sepasang kekasih? Ah mengapa aku merasakan hal konyol ini! -.-" batin suzy.
"Soo hyun lebih baik kau antarkan suzy pulang. Sipaya dia tak bertemu preman abal-abal sepertiku lagi haha" canda jangwoo.
"tapi jungie bagaimana?" soo hyun.
"biarlah jungie unni istirahat." suzy.
"baiklah, ayo.. jangwoo kita duluan ya.." soo hyun.

Soo hyun dan suzy pun berjalan menuju keluar. Mekera berjalan kaki. Saat diperjalanan mereka terdiam membisu. Soo hyun seertinya seakan-akan sedang memikirkan keadaan eunjung.
"hem.. Oppa?" tanya suzy
"ye?" soo hyun degan dingin.
"kau terlihat sangat mencemaskannya." suzy
"eunjung maksudmu?" soo hyun.
"lalu siapa lagi?" suzy.
"Aku khawatir penyakitnya kambuh." soo hyun
"ha? Maksdmu? Unnie jungie mengidap penyakit?" suzy.
"ya, sejak SMU kelas 2 mungkin sampai sekarang." soo hyun

"Ah aku salah sangka ternyata, tapi mereka terlihat begitu dekat. Apa aku bisa dengan mudah mengisi hatinya?" batin suzy lagi.
"suzy? Kau kenapa melamun?" soo hyun.
"aku? Ha? Hehe andwe oppa. Eh ada taxi aku pulang yah! Oppa sampai disini saja! Gomawo~ #bow" suzy segera masuk taxi.
Keesokan harinya, wajah eunjung mulai pucat. Saat itu eunjung berada di taman belakang rumahnya. Dia sedang duduk sembari mendengarkan music. Lagu "Dreaming" yang dinyanyikan soo hyun.
"Aku ini memang menyukainya, tapi aku tidak mungkin berada dihatinya." ucap eunjung.
Soo Hyun dan Eunjung memang bersahabat sejak SMU kelas 1. Ia mulai dekat dengan keluarga soo hyun.
Keluarganya sangat baik terhadapnya, tapi kini mereka sudah tiada. Nasib soo hyun dan eunjung sama. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya. Dan tinggal seorang diri dirumah.

Saat itu jieun adik dari jangwoo datang berniat menjenguk eunjung. Yang disuruh oleh sang kaka, karena semalem jangwoo memikirkan eunjung terus. Pembicaraan eunjung didengar oleh jieun.
"siapa unni yang kau suka? Apa kakaku? Hehe" jieun yang mengagetkannya.
"ah kau ini," eunjung tersenyum kecil.
"unnie.. Mukamu pucet sekali? Lebih baik kita kedalam unni. Disini cuacah sangat dingin." jieun
"andwe! Aku ingin menikmati rasa dinginnya udara disini." eunjung
Kemudian tak sengaja jieun melihat tetesan air mata yang berjatuhan membasahi pipi eunjung. Matanya mulai memerah, bibirnya mulai bertemetar. Jieun mulai panik saat itu.

Eunjung memegang hpnya dan mengeraskan lagi volumenya. Lagu Dreaming mulai terdengar semakin keras. Tetesan ir mata eunjung mulai mengalir lebih deras. Jieun yang tak kuasa melihatnya dengan segera memeluk tubuh eunjung.
Pelukan jieun membantu menenangkan hati eunjung.
"menyukai tanpa dicintai jieun. Itu sangat menyakitkan." tuturnya yang membuat hati jieun semakin tak kuasa melihat kondisi eunjung.
Dari balik pohon suzy melihatnya, awalnya suzy ingin ikut bergabung bersama mereka. Namun, mereka terlihat tak ingin diganggu. Melihat kondisi eunjung yang saat ini suzy begitu terpukul.
"mengapa bisa jungie unnie mengatakan hal itu? Apa benar soo hyun oppa tak menyukainya?" ucapnya yang pelan.

Suzy pun segera pergi dari taman itu, didepan rumah suzy berpapasan dengan soo hyun. Dengan segera suzy melarang soo hyun untuk menemui eunjung.
"mengapa suzy? Aku ingin melihat kondisinya." soo hyun
"jangan sekarang oppa, kumohon kurasa sekarang dia tak membutuhkanmu." suzy
"mengapa bisa? Lalu aku harus apa?" soo hyun.
"kau temani aku saja, kita jalan-jalan yah? :D " suzy

"ya tuhan aku begitu egois. Sebesar itu kah rasa sukaku padanya. Hingga aku berbuat seperti ini. Jungie unni sebenarnya yang membutuhkannya. Tapi, aku sungguh tak rela soo hyun oppa bersama orang lain. Maafkan aku tuhan." benaknya yang mulai risau.
"kau tak apa suzy?" soo hyun yang menyadarkan suzy yang melamun.
"ahh iya oppa gwenchana :D " suzy.
"kau ini lucu sekali!" soo hyun mencubit pipinya.
"ayoo oppa~" suzy menggandeng tangan soo hyun.

Dari sudut lain jangwoo melihat suzy dan soo hyun.
"sampai sebegitukah suzy menyukainya? Begitu menyakitkan!" tuturnya.

Ditempat lain, suzy bersama soo hyun terlihat sangat bahagia. Bermain bersama, berbelanja bersama. Kini waktu soo hyun tak disisakan untuk menjenguk, melihat kondisi eunjung.

Saat itu, di danau cinta (haha bosen yah danai cinta mulu xD ). Soo hyun dan suzy berdua. Berbaring menghadap kearah langit. "suzy, lihat cucacah begitu cerah yah :D " soo hyun.

"he'em oppa :) " suzy
"gomawo suzy, aku tau kau tak salah. Tapi, kau sudah membuat hidupku bangkit dari keterpurukan." soo hyun.
"ye oppa. Kau tak usah berlebihan, aku juga merasa bersalah padamu." suzy

Soo Hyun mulai duduk, suzy pun mengikutinya. Soo hyun mulai menatap wajah suzy yang begitu cantik baginya. Jantungnya mulai berdebar-debar melihat wajah suzy. Suzy penasaran dengan tingkah soo hyun yang aneh.
"oppa kau ini keapa?" suzy sambil ketawa-ketawa ngeledek.

"suzy maukah kau jadi yeojaku?" ceplos soo hyun. Suzy kemudian terlidam membisu. Saat itu suzy malah memikirkan eunjung. "Ya Tuhan, dia menyukaiku? Apa yang harus aku lakukan? -.-" hatinya kini mulai risau.

"Jika kau diam, apa itu tandanya kau menolakku?" soo hyun
"andwe oppa :D " suzy
"jadi? Kau?" soo hyun dengan gembira memeluk suzy. Suzy terlihat canggung saat itu, tapi dia tetap merasa senang.

Siang harinya, soo hyun dan suzy menuju kerumah eunjung. Rencana soo hyun ingin memberikan kabar ini kepada eunjung. Dan itu dirahasiakan oleh soo hyun. Yang suzy tau hanya ya soo hyun ingin menjenguk eunjung.

Saat itu di rumah eunjung ada jangwoo. Dan jangwoo menyuruh soo hyun menemui eunjung. Lalu jangwoo membawa suzy kedepan rumah. Ia ingin membicarakan sesuatu kepada suzy.

Di taman belakang tepatnya disitu ada eunjung. Karena memang disitu adalah tempat favouritenya.
"jungie!" soo hyun mengagetkan :D
"yak! Soo hyun!" eunjung dengan pelan -.-
"kau? Bagaimana keadaanmu?" soo hyun.
"aku~" eunjung kemudian terdiam.

"ahh aku ingin melakukan ini lagi!" soo hyun kemudian dengan segera menggendong eunjung. Dan berlali mengelilingi taman itu.

saat oppa dan jungie bermain-main :')saat oppa dan jungie bermain-main :')

Eunjung mulai tertawa terbahak-bahak. Begitu pun soo hyun. "cukup soo hyun! Aku cape tetawanya! Haha" eunjung memukul-mukuli pundak soo hyun.

Didepan rumah jangwoo berbicara sesuatu.
"kau tiga menyakiti perasaan eunjung. Kau tau? Eunjung mempunyai penyakit kangker darah? Ha?" jangwoo yang mulai emosi.
"mwo? Separah itukah?" suzy begitu sangat shock.
"aku, aku begitu sangat menyesal." lanjutnya.

Ditaman belakang soo hyun dan eunjung duduk santai. Sembari meminum air. Karena kecapean xD haha. Keadaan mulai hening. Soo hyun kini mulai memberanikan diri untuk menceritakan hubungannya dengan suzy.

"jungie?" soo hyun
"ye?" eunjung dengan lemasnya
"aku sangat senang hari ini." soo hyun. Eunjung mulai menempelkan kepalanya di bahu soo hyun.

"kau tau, aku kini mulai mencintai seseorang. :) " soo hyun. Dilain perasaan, eunjung mulai berkeringat dan memucat.
"Aku menyukai suzy. jungie" lanjutnya.
"kita sudah meresmikannya tadi. Kau senang bukan? Pasti kau senang melihat sahabatmu mempunyai yeoja chingu yang baik sprti suzy :D " terang soo hyun.

"jungie~?" soo hyun mulai aneh karena sejak tadi eunjung terdiam.
"aku sangat berterimakasih kepadamu, kau terlah mengajariku bernyanyi yang baik. Hingga impianku memenangkan kontes itu berhasil jungie.." lanjutnya..

"dasar jungie! Kau ini tidur sembarangan saja!" soo hyun mengelus-elus kepala eunjung. Soo Hyun tak sadar bahwa nyawa eunjung mulai dicabut oleh sang pencipta. Suzy dan jangwoo kemudian datang menghamipiri mereka.

"jungie.. Mianhe!" suzy yang segera datang memeluk eunjung.
"jungie! Kau~" jangwoo melihat kondisi eunjung.
"kenapa dengan jungie? Bukankah dia tertidur?" soo hyun yang terlihat santai.

"dia akan tertidur untuk selamanya." jangwoo yang mulai memerah.
"mwo?" suzy menangis dipelukan eunjung.
"Jungie~~!!" teriak menyesal nya suzy.

Soo hyun begitu shock, mukanya memerah. Matanya berbinang-binang yang terlihat akan mengeluarkan air mata. Tubuhnya membeku, yang seakan-akan tak mempercayai. Bahwa dia tadi berbicara dengan mayat eunjung.

"mengapa kau tak mengucapkan kata perpisakan padaku jungie!!" soo hyun berteriak dan menangisi kematian eunjung yang mendadak.
"unnie!! Mianhe~" suzy memeluk erat mayat eunjung.
"kau tau soo hyun, dia menyukaimu.." jangwoo

"kau bodok jungie! Harusnya kau mengatakan hal itu. Mengapa kau seperti ini~!!" soo hyun merengek menangisi eunjung.
"oppa mianhe~" suzy kemudian memeluk soo hyun.

Dengan tangisan dan suasana mengharu biru. Jangwoo mengelus-elus wajah eunjung. Dan berkata "saranghe~" ia pun mencium pipinya.

The End

:') mianhe kalok tidak menyukai Alur, Casts dan Isi cerita :') jika ada perkataan yang salah saya minta maaf. Gomawo Reader ^^

saat ending :')saat ending :')
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA RC YA ^o^

JANGAN LUPA RC YA ^o^
Baca , Komen :D